"Ha-ha-ha... Y-ya... Apa yang ku harapkan darimu, Ayah? K-kamu... sampai kapanpun kamu akan memandang rendah bahkan putrimu sendiri..." Gista menelan ludah dengan susah payah. Tenggorokannya terasa pahit dan sakit.
"Mengikuti kompetisi, 'kan? B-baiklah... A-aku akan mengikuti kompetisi sesuai keinginanmu!" Gista berbalik dan berlari keluar dari ruang kerja Cedric. Dia mengusap kasar air mata yang jatuh dari pelupuk matanya.
Gista menggigit bibir bawahnya dengan kuat, menahan isak tangis agar tak ada satupun orang yang menyadari kesedihan yang dialaminya. "A-aku memang akan mengikuti kompetisi itu, Ayah. Tapi, aku tidak yakin... apakah aku akan memenangkan kompetisi ini atau menjatuhkan namaku sendiri agar tidak memenangkan kompetisi!"
***