Dylan sontak tertawa terbahak-bahak setelah mendengar keluhan putra mahkota. Dia sampai memegang perutnya yang terasa sakit lantaran tertawa dengan begitu puas, menertawakan kepolosan atau mungkin kebodohan Elias.
"Yang benar saja, Elias! Kamu sama sekali tidak tahu apapun selain hal-hal yang harus kamu lakukan sebagai putra mahkota!" Dylan mengusap sudut matanya yang berair. Perutnya kini bahkan terasa sakit saking puasnya tertawa.
Dylan mengangkat pandangannya untuk melihat raut wajah Elias. Seperti tebakannya, Elias memiliki ekspresi wajah yang tidak enak dipandang. Dylan hendak kembali tertawa, tetapi kepalanya seketika ditekan di meja dengan kuat. Pelakunya tidak lain adalah Elias yang sudah terlampau kesal dengan kelakuan Dylan.
"Hei, sialan! Jangan menekan kepalaku terlalu kuat! Kepalaku bisa hancur di tanganmu, Elias!" Dylan memaki-maki Elias dengan kepanikan terpantul jelas di mata ruby-nya.