"Ayah, apa maksud dari keputusan yang tiba-tiba kamu buat?! Aku tidak membutuhkan bantuanmu untuk menemukan pendamping hidupku! Aku akan menemukan sendiri perempuan yang cocok untuk hidup bersamaku!" Elias mengeluarkan semua ucapan yang dia pendam saat rapat bersama fraksi-fraksi bangsawan.
Putra mahkota itu mengikuti langkah ayahnya yang tak sekalipun berniat menghentikan langkah untuk sekadar mendengarkan keluhannya. Tatapan yang berasal dari manik mata biru gelap milik Victor tertuju ke depan, tak sedikitpun melirik ekspresi yang berada di wajah Elias.
"Tidak perlu membahas ini lagi, Elias. Ini demi kebaikanmu!" Victor tetap teguh akan keputusannya perihal penggelaran pemilihan Putri Mahkota.
Elias menggeram kesal. Dia yang dikenal sebagai pria kaku dan tak banyak bicara jika tidak diperlukan, seketika menjadi pria yang memberontak saat pendapatnya tak dihiraukan oleh Victor.
