"Liera, coba lihat ke dalam kontrakan Papamu. Kita datang ke sini untuk memberinya kejutan. Sebentar lagi tahun baru, kita akan berada di sini bersama Papamu."
Liera melakukan apa yang diperintahkan oleh ibunya. Dia mengintip di celah pintu kayu di sebuah kontrakan yang ada pada salah satu kota di Indonesia. Dari celah tersebut, Liera dapat melihat bagian dalam kontrakan secara terbatas.
Karena sedikitnya hanya ruangan terang yang dapat dilihatnya melalui celah tersebut, Liera memutuskan untuk melangkah mundur kembali ke sisi ibunya. "Ma, aku tidak bisa melihat secara leluasa. Tapi, sepertinya kondisi kontrakan masih seperti terakhir kali kita datang ke sini."
"Oh, benarkah? Lalu, lebih baik kita langsung saja..." Ucapan ibu Liera terhenti ketika sudut matanya menangkap beberapa benda yang mengganggunya.
