Hari pesta ulang tahun Putri Ursilla dà Victoria telah tiba. Pesta dirayakan pada malam hari, tetapi sang pemeran utama sudah bersiap sejak pagi-pagi sekali. Para pelayan dengan sigap membangunkan sang putri tidur yang tak kunjung bangun.
Kelopak mata Ursilla harus dipaksa terbuka ketika tubuhnya dibawa ke sana-kemari untuk didandani oleh para pelayan. Hanya untuk bersiap-siap saja sudah memakan waktu berjam-jam. Ursilla yang tak pernah merasa kesusahan sejak menjadi tuan putri kerajaan, kini merasa sedikit sengsara dengan keantusiasan para pelayan terhadap pesta dirinya.
"Aku ingin tidur..." Ursilla mengeluh dalam hatinya. Dia sudah berlatih keras untuk belajar berdansa dan mendalami pendidikan. Ini benar-benar melelahkan.
