Erland menghela napas.
"Sudahlah, aku mau istirahat saja," ucap Erland. Entahlah, dia jadi tak ingin marah-marah lagi.
"Temanku tadi akan menemuimu karena dia merasa bersalah padamu. Dia hanya panik, tolong maafkan dia, ya," ucap Briel.
Nada bicara Briel begitu lembut membuat Erland menjadi kesal sendiri.
'Dia bisa bicara lembut untuk temannya, tetapi padaku selalu bicara dengan kasar. Luar biasa kurang ajar! Apa temannya itu begitu spesial? Menyebalkan sekali rasanya,' batin Erland kesal.
Erland tersentak ketika Briel memegang tangan Erland.
"Lalu, di mana temanmu itu? Kenapa dia tak jadi datang ke sini?" tanya Erland.
"Dia itu langsung down berhadapan dengan Polisi, jadi aku memintanya istirahat dulu di hotel," ucap Briel.