Erland memutar otaknya. Dia tak pernah sesulit ini meyakinkan seorang wanita. Bahkan mantan kekasihnya dulu akan langsung luluh hanya dengan mendengarnya bicara dengan nada lembut. Namun, sepertinya hal itu tak berlaku untuk Briel.
"Aku serius, dan sangat tulus meminta maaf padamu," ucap Erland memelas.
"Oh, tapi aku takan percaya jika tak ada bukti," ucap Briel.
Erland mengerutkan dahinya. Dia tersentak ketika Briel memberikan keranjang belanjaannya sehingga di tangan kiri dan kanan Erland memegang dua buah keranjang.
"Aku ingin belanja, kamu kemarilah. Aku akan mengambil apa yang aku butuhkan!" ucap Briel dan berbalik menjauhi Erland.
'Sial, apa maksudnya? Apa dia memintaku membawakan keranjang belanjaannya?' batin Erland.
Menyadari Erland tak mengikutinya, Briel pun berbalik dan melihat Erland.
"Aku akan percaya dirimu serius meminta maaf jika kamu memberikanku bukti," ucap Briel.
Erland menghela napas.