Briel mengangkat kedua tangannya.
"Gendong..." ucap Briel memelas.
"WHAT?" ucap Erland syok.
Erland terkejut mendengar Briel memintanya agar menggendong Briel. Yang benar saja, apa Briel pikir, dia adalah anak-anak yang masih pantas di gendong di ruangan terbuka seperti itu? Entah mengapa Erland saja merasa tak berani melakukannya. Dia memang bukan pria yang akan menunjukan sisi manisnya di depan banyak orangnya. Cukup orang yang paling dekat dengannya saja lah yang tahu, tak perlu orang lain mengetahui siapa dirinya.
Erland melihat sekeliling, memang tak banyak orang yang berlalu lalang, melainkan hanya kendaraan saja yang berlalu lalang tetapi tetap saja dia merasa enggan menggendong Briel terlebih Briel memintanya menggendong Briel menuju hotel. Erland bahkan berpikir, jarak dari tempatnya berada saat ini menuju hotel masihlah lumayan. Mungkin, sekitar beberapa ratus meter lagi.