"Aku takan melakukan hal yang sama seperti apa yang istrimu lakukan," celetuk wanita itu sontak dahi Erland berkerut.
"Kenapa?" tanya Erland bingung.
Wanita itu yang tak lain adalah Angel. Ya, Angel. Temannya Erland. Dia tersenyum kecil kemudian menghela napas.
"Karena aku takan mampu sendirian. Aku kehilangan, aku pasti membutuhkan teman seseorang di sampingku. Terlebih, jika aku sangat mencintai pasanganku, sebenci apapun diriku, aku mungkin tetap takan bisa jika tak melihatnya," ucap Angel.
Erland terdiam. Dia mencoba memahami apa maksud perkataan Angel.
'Hem... Jadi, Briel tak benar-benar mencintaiku?' batin Erland.
Erland menenggak birnya kembali.
"Begitu, ya," ucap Erland. Angel lantas mengangguk.
Erland pun lagi-lagi diam, dia larut dalam pikirannya. Niatnya ingin menghibur dirinya, kini hatinya malah menjadi dilema. Entah mengapa dia menjadi gelisah memikirkan apa yang Angel katakan.
***
Sementara itu di sisi lain, tepatnya di kediaman Bram.