Selang beberapa menit menunggu, Dokter tak kunjung keluar dari ruang unit gawat darurat. Erland merasa kesal dan duduk kembali di kursi tunggu. Dia tersentak ketika sebuah gelas staorofoam tiba-tiba muncul di hadapannya. Sontak dia pun menoleh dan mengerutkan dahinya melihat seseorang berdiri di hadapannya.
"Minumlah!" ucap orang itu yang tak lain adalah Helena. Erland mengerti sekarang, rupanya Helena tak benar-benar meninggalkan Rumah Sakit, melainkan dia membelikannya minuman.
"Terima kasih, Anda sudah terlalu Saya repotkan!" ucap Erland.
"Tidak, jangan bilang begitu. Kita partner dalam pekerjaan, selain itu jika Saya bisa membantu, tentu Saya senang untuk itu. Anda yang sabar, ya. Istri Anda pasti baik-baik saja," ucap Helena.
Erland tersenyum seraya mengangguk, dia pun menyesap minuman hangat itu yang rupanya adalah teh hangat.
Sementara itu, Helena pun duduk di dekat Erland membuat Erland menoleh.