"Suamimu sungguh mencintaimu, dia bahkan telah menyiapkan kejutan besar untukmu," bisik Feris membuat Briel terdiam seraya menatap Feris dari pantulan cermin rias.
"Ehem! Benarkah?" tanya Briel penasaran.
"Ya," ucap Feris.
"Jadi, kejutan seperti apa?" tanya Briel.
"Hei, bukankah tadi kamu sangat kasar padaku? Kenapa sekarang jadi sok dekat denganku?" ucap Feris.
Briel memutar bola matanya. Jelas-jelas Feris lah yang mengajaknya bicara sehingga menarik rasa penasarannya.
"Tak masalah jika tak ingin memberitahu," ucap Briel malas meladeni Feris lagi.
"Ya, aku memang takan memberitahumu," ucap Feris dan memutar wajah Briel dengan cepat.
Plak!
Briel repleks memukul punggung tangan Feris.
"Tak bisakah kamu bersikap lembut sedikit? Aku ini wanita, jangan terlalu kasar!" kesal Briel.
"Ya, ya... Cerewet sekali. Bagaimana bisa temanku itu tahan hidup denganmu?" ucap Feris bingung karena istri dari temannya itu sangat kasar.