"Kalian memang memiliki selera yang sama," celetuk Feris.
"Kalian?" ucap Erland seraya mengerutkan dahinya.
"Ya, apa kamu tak tahu, kekasihmu itu akan bertunangan?" ucap Feris.
"Apa maksudmu?" tanya Erland bingung.
"Ah, maksudku mantan kekasihmu, Prisa. Dia akan bertunangan, gaun ini miliknya untuk pertunangannya nanti," ucap Feris.
Erland terdiam. Apa dia tak salah dengar? Prisa akan bertunangan? Tapi kenapa Prisa tak mengatakan apapun padanya bahkan keduanya sempat bertemu pagi tadi.
"Hem..." Erland bergumam, dia tak mengatakan apapun lagi.
"Sudahlah, gaun istrimu ini untuk sementara aku simpan dulu, kamu bisa mengambilnya bersamaan saat mengambil gaun pesananmu nanti," ucap Feris.
"Oke," ucap Erland seraya bangun dari duduknya.
"Aku tak ada urusan lagi, aku akan pergi!" ucap Erland dan berbalik akan melangkahkan kakinya.
"Hei! Apa kamu tak diundang ke pertunangan Prisa? Aku dengar, dia bertunangan karena dijodohkan," ucap Feris.
Erland menghela napas.