Keesokan harinya.
Briel mengerjapkan matanya, dia merasakan pegal laur biasa hampir di seluruh tubuhnya. Briel mengingat kembali kejadian panas semalam, dia pun menutup wajahnya.
'Kenapa aku bisa melakukan hal gila itu semalam?' batin Briel.
Memalukan, pikir Briel. Semalam dia tak malu sama sekali, tetapi ketika mengingatnya kembali dia tak tahan untuk menenggelemkan wajahnya di atas bantal.
"Selamat pagi," sapa Erland. Briel menoleh, dia melihat Erland yang sepertinya baru saja selesai mandi. Rambut Erland basah, dan Erland pun memakai bathroobs mandi.
"Pagi, hem..." Briel memalingkan wajahnya. Dia enggan melihat Erland dan tak ingin Erland pun menyadari rasa malunya yang sebisa mungkin coba dia sembunyikan.
"Apa kamu masih mengantuk? Ini sudah lewat jam makan siang, lho..." ucap Erland.
Briel kembali menoleh ke arah Erland.
"Ah, lama sekali aku tidur," ucap Briel.