"Ah, ya. Satu lagi, kamu bahkan lebih cantik saat kamu tak memakai pakaian, dan berada di bawahku!" celetuk Erland.
Plak!
Erland terkejut ketika Briel memukul kepalanya.
"Sial! Kamu benar-benar kembali ke wujud asalmu! Benar-benar kasar!" celetuk Erland.
"Kamu pikir aku siluman, ha?" geram Briel.
"Hem... Mungkin," ucap Erland.
"Dasar menyebalkan!" kesal Briel dan memalingkan wajahnya.
Kruyuk!
Briel dan Erland untuk sekilas saling melihat satu sama lain ketika mendengar suara perut keroncongan. Jelas sekali itu terdengar dari perut Briel.
"Apa kamu lapar?" tanya Erland.
"Menurutmu?" tanya Briel.
"Menurutku, iya," ucap Erland.
"Oh, tumben sekali kamu mengerti," ucap Briel.
"Astaga! Kenapa tak bilang sejak tadi? Kita bisa membeli makanan dulu sebelum masuk ke tol," ucap Erland.
"Apa kamu memberikanku kesempatan bicara? Kamu bahkan langsung menarikku pergi," ucap Briel.
"Hem... Tahan dulu, ya," ucap Erland.
Plak!