Setelah pergulatan hati dan pikirannya. Andre kembali meraih ponsel yang berada di atas nakas. tanpa menunggu lama suara dari seberang sana terdengar.
"Tuan Muda Dominic ada apa?"
"Batalkan semua yang aku perintahkan padamu."
"Sesuai keinginan Tuan Muda Dominic saya akan membatalkannya."
Setelah mendengar yang di katakan oleh anak buahnya. Andre meletakkan kembali ponselnya.
"Aku berjanji padamu Mila. aku tidak akan mengusik kebahagiaanmu." Andre merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. cinta yang telah lama dia pendam kini harus dia kubur dalam-dalam.
Di tempat yang berbeda Mila yang tengah membantu Devan memakaikan dasi. meski kini perutnya yang mulai membesar namun tidak menjadi halangan baginya untuk menyiapkan kebutuhan Devan.
"Sayang. kapan kamu ke dokter untuk memeriksa kandunganmu aku ingin mengantarmu."
"Aku tidak perlu ke dokter Dev, karena kita tinggal menunggu lahirnya putra kita."
"Aku tidak sabar lagi melihat putraku sayang."