Di cafe yang mewah seorang pria duduk dengan gelisah menatap pintu masuk cafe, berapa kali dirinya harus menyakinkan jika orang yang tengah berjalan kearahnya adalah sahabat sekaligus wanita yang di cintainya. namun sosok laki-laki yang berada di samping membuatnya tidak percaya. rombongan yang tengah di tunggunya semakin mendekat, membuat keringat dingin membasahi dahinya, kebohongan yang selama ini ia simpan rapat hari ini akan terkuak dan ia siap untuk di benci oleh wanita yang selalu di ada di hatinya.
"Selamat siang Tuan Devan. senang bertemu dengan
Anda!" Mila yang merasa mengenali suara pria yang berada di hadapannya, mendongakkan kepalanya matanya membulat sempurna saat melihat sahabatnya berada di hadapannya.
"Andre! kau disini?" Mila menjabat tangan Andre yang tidak lain temannya.
"Sepertinya kalian sudah saling kenal?"
"Mila. maksud saya Nyonya Mila adalah teman saya Tuan Devan."
