Setelah pembicaraan mereka bertiga, Arsa meninggalkan restoran. dan kembali kediamannya setelah mendapat kabar jika Ando membuat ulah di kediaman. setelah memarkirkan kendaraan Arsa melangkah dengan lebar menuju mansion.
BRAKKKK !!!
Satu tendangan, membuat pintu paviliun yang telah di kunci oleh salah satu pengawalnya. Arsa melihat ruangan paviliun yang berantakan dan tubuh Ando yang tergeletak di lantai tanpa pikir panjang Arsa melangkah kekamar mandi dan mengambil air dalam ember.
BYURRRRR !!!!
Satu ember air penuh kini membasahi tubuh Ando yang tergeletak tidak berdaya. terdengar erangan yang semakin lama semakin terdengar sangat memekikkan telinga.
"Aaaarrrggggghhhhh ..." Suara yang membuat telinga Arsa hampir pecah, jika tidak di tutup dengan dua bantal.
"Sudah lebih baik? jika belum lanjutkan!!" Kata Arsa dingin. dirinya tidak bisa membiarkan sahabat kecilnya menghadapi masalah seorang diri.
