Mila menyetujui untuk menginap di mansion milik keluarga Devan. Nenek yang merasa bahagia karena Mila mau menginap di mansionnya.
" Mila sayang...lihat ini semua Devan yang menyiapkan untukmu, kamu adalah wanita pertama yang membuat cucu kecilku jatuh cinta "
" Maksud Nenek Devan tidak pernah jatuh cinta pada seorang wanita sebelumnya...dulu waktu masih SMA dia pacaran dengan teman kelasnya. mereka berhubungan selama satu tahun, entah penyebabnya apa si wanita pergi dengan pria lain. Setelah kejadian itu Nenek tidak pernah melihat Devan dekat dengan Wanita lagi selain kamu. Sayang.. Nenek liat cinta yang begitu besar di mata Devan untukmu, Nenek berharap Mila mau menjadi istri Devan..."
" Tapi Nek...bagaimana jika suatu hari nanti, cinta pertama Devan hadir..?"
"Kamu tidak perlu takut soal itu, Devan sudah menutup hatinya untuk wanita itu, sekarang di hati Devan hanya ada kamu. Nenek tau kamu mencintai Devan sayang..."
" Nek Mila hanya gadis biasa, sedangkan Devan.."
" Kamu tidak perlu berfikir seperti itu, cinta hanya urusan hati bukan siapa kaya dan siapa yang miskin, berjanjilah pada Nenek apapun yang terjadi pada Devan kedepannya jangan tinggalkan Devan..."
" Baiklah Nek..." mereka saling berpelukan, Nenek bersyukur Devan mencintai wanita seperti Mila. gadis sederhana yang mendambakan kasih sayang. di belakang Brian, Nenek mencari tau siapa Mila yang sebenarnya. alangkah terkejutnya jika wanita yang di cintai okeh cucunya, adalah keturunan Hartanto pengusaha kaya di era dulu, karena salah satu putranya yang ingin merebut kekuasaan ayahnya, sehingga menyebabkan kebangkrutan.
' Aku berharap, kamu adalah anaknya. lihatlah Rudy cucumu memiliki kedudukan yang tinggi di hati cucuku, kita akan menjadi besan Rudy, aku akan menikahkan mereka sesuai keinginan kita dulu. lihat Rudy wajah cucumu persis anak dan menantumu, sekarang aku yakin Mila anaknya '
" Ehhm...kenapa kalian lama sekali ?" mereka saling menengok ke arah pintu dimana Devan tengah cemberut Karena di tinggal sendiri ruang keluarga.
" Apa kalian melupakan pria ganteng ini!! "
" Iisshh...kau ini tidak bisakah, untuk tidak menganggu acara Nenek dengan cucu menantu Nenek hha..."
"Aaahhh...sakit Nenek " Devan pura-pura kesakitan karena cubitan dari Nenek.
" Mila apa kamu ingin tau siapa nama Nenek yang berada di hadapanmu..?"
"Ya tentu aku ingin tau...?"
"Seperti namamu...Karmila "
" A..apa benarkah wahh... Nenek kenapa tidak cerita "
" Karena kamu tidak bertanya...hahaha " mereka saling tertawa bahagia. terlebih Mila untuk pertama kalinya merasa kehangatan kasih sayang yang sesungguhnya.
" Sudahlah Nenek cape, Mila istirahatlah "
" Iya Nek.." mereka kembali berpelukan, Nenek mengusap pelan pucuk kepala Mila dan mengecup keningnya.
" Selamat malam sayang.."
" Selamat malam Nenek. mimpi indah Nek "
"Apa kamu sudah mengantuk ?"
" Belum..?"
" Mau ikut denganku ?"
" Kemana ?"
" Taman belakang, aku yakin kamu akan menyukainya "
Devan membawa Mila ke taman belakang, tepat dugaannya Mila menyukainya.
" Devan ini benar-benar sangat indah aku sangat menyukainya wahh ada taman mawar di sini. "
"Apa kamu menyukai taman ?" Mila mengangguk antusias.
"Baiklah besok aku akan menyuruh orang untuk membuatnya "
" Tidak perlu, aku bisa membuat sendiri "
Devan melihat senyum Mila yang tak lepas dari bibir indahnya.
" Devan terima kasih sudah membawaku ke sini ini sungguh indah..." Mila merentangkan tangan dan berputar, sungguh keindahan yang pertama kalinya dia lihat.
Devan mendekati Mila yang berhenti berputar namun tangannya yang masih di rentangkan. berlahan Devan memeluk Mila dari belakangan, kepalanya ia sandarkan pada pundak Mila.
" Sayang apa yang kamu rasakan saat ini selamanya akan kamu rasakan aku berjanji " Devan membalikan tubuh Mila kini mereka saling berhadapan. Devan menangkup wajah Mila.
"Jadilah istriku, aku berjanji tidak ada air mata kesedihan lagi selain air mata kebahagiaan. jangan menangis aku tidak suka melihatnya menangis sayang..."
" Dev...aku.."
" ssstt..jangan bicara lagi. cukup dengarkan, malam ini di saksikan bulan dan bintang aku Devan Prasaja berjanji akan mencintaimu sampai akhir hayatku. " Devan berlutut tangannya mengambil sebuah kotak beludru berwarna merah. saat Devan membukanya sebuah cincin berlian yang indah, Devan mengambil cincin dan berucap.
"Karmila Hartanto Marry me...?" Mila menatap Devan dengan linangan air mata, sungguh di luar perkiraan jika Devan akan melamarnya hari ini, tanpa sanggup berucap air mata Mila semakin deras mengalir.