Arkan tidak mampu membendung tangisnya dirinya tidak percaya, efeknya sedahsyat ini pada Maharani. tubuhnya bergetar dalam tangisnya. tubuh Maharani tidak merespon sentuhan bahkan tangisan Arkan tidak mampu mengalihkan pandangannya. puas menangis Arkan menangkup wajah putih pucat Maharani, Berlahan bibirnya menyatu dengan bibir Maharani Arkan melumat bibir Maharani dengan air mata yang mengalir. tanpa Arkan sadar di pintu Devan dan Mila saling pandang bahkan Mila terisak membuat dengan memeluknya. berapa jam yang lalu Maharani kembali histeris. kondisinya yang semakin hari semakin memburuk membuta Mila mengambil keputusan untuk memanggil Arkan dokter yang sebelumnya menangani kondisi Maharani.
"Kita pergi dari sini .... Arkan orang yang tepat merawat Maharani, kita tinggal mencari tempat untuk mereka." Kata Devan memeluk tubuh Mila yang masih terisak.