Arkan mengguyur tubuhnya dibawah air shower dengan air dingin, ingatan kembali pada satu Minggu yang lalu saat dirinya mengajak Maharani ke acara ulang tahun ibunya. namun siapa sangka hari di hari yang dirinya kehilangan kekasihnya.
'Apapun yang terjadi, aku akan memperjuangkan dirimu Maharani. kamu adalah kekasihku Calon ibu untuk anak-anakku. Aaarrgggg ... kenapa saat aku menemukan wanita yang aku cintai. dan ujian yang berat seperti ini.' Ucapnya dalam hati.
Ketukan pintu membuatnya mematikan shower, meraih handuk dan melilitkan di tubuhnya. Arkan keluar dari kamar mandi, terlihat sang ibu tengah menatapnya dengan tatapan sendu. satu Minggu sudah Arkan berada di apartemen dan selama itu juga ibunya memintanya untuk tinggal di apartemen. tidak ada percakapan antara anak dan ibu. mereka hanya bicara seperlunya, sebenarnya Arkan merasa kasian pada ibunya namun apa yang dilakukan ibunya tidak dapat di manfaatkan.
