Arsa mendengarkan yang di katakan Arkan padanya, mengenai kematian Jenni. mata Arsa memerah menahan air matanya tidak turun. Arsa tidak menyangka jika kebaikan yang dilakukan oleh Jenni adalah terakhirnya. Jenni menginginkan dirinya selalu diingat dengan kebaikan bukan dengan kejahatannya.
"Terima kasih ...." Kata Arsa mengusap wajahnya dengan kasar. dirinya tidak lagi mampu mengatakan apapun. hatinya sakit melihat Jenni meninggal.
"Sa, menangislah ... tidak perlu malu. aku tahu kamu sangat menyayangi Aunty Jenni." Kata Arkan. Arsa menatapnya dengan senyum di paksakan. dan akhirnya air matanya mengalir. tidak peduli dengan orang memikirkan apa tentang dirinya. tidak peduli jika seorang pembunuh berdarah dingin menangis. dirinya sangat menyayangi Jenni, walau Jenni melakukan kesalahan Fatal saat dirinya masih kecil.
"Bagaimana dengan Maharani? apakah dia ada disini?" kata Arsa, dirinya baru menyadari keberadaan Maharani anak Jenni.
