Usai mendapat telpon dari sang ayah, Arsa meminta para pengawal untuk memperketat penjagaan di depan ruang perawatan Riana. Arsa mendekati tubuh Riana yang tergeletak di atas tempat tidur pasien. wajahnya yang pucat mulai memerah, tangannya terulur menyentuh perut Riana yang masih rata. senyumnya tidak hilang dari bibirnya, membayangkan anaknya lahir dan memanggilnya ayah. di kecupnya perut Riana dan kini beralih pada wajah Riana yang masih terlihat pucat walau tidak separah tadi.
"Aku mencintaimu sayang .... sangat mencintaimu ..." Kata Arsa di sela-sela mencium wajah Riana. Arsa yang merasakan pergerakan dari sang istri menghentikan ciumannya.
"Sayang .... kamu sudah bangun?" Ucap Arsa, wajah mereka saling berhadapan bahkan sangat dekat membuat wajah Riana memerah.