Waktu berlalu dengan cepat, tanpa terasa pernikahan yang mereka rencanakan kini berada di depan matanya. Riana yang mulai mengurangi aktivitasnya di kantor, namun dirinya tidak lepas dari tanggung jawab sebagai pemimpin perusahaan Mutiara Abadi milik Ayahnya.
Rian yang tenang sibuk dengan berkas-berkas yang berada di atas meja kerjanya. Fauzan yang berada di sofa tidak kalah sibuknya. empat jam berada di dalam ruangan yang sama namun tidak satupun diantara mereka yang mengeluarkan suaranya hingga ketukan pintu membuat mereka mengalihkan pandangan dari berjas yang berada di tangannya.
"Bos, ada yang ingin bertemu." Kata Verra saat pintu ruangan Riana terbuka.
"Siapa?" Kata Riana.
Fauzan yang mendengar ada yang ingin bertemu dengan Riana mengerutkan keningnya. seingat dirinya jadwal hari ini tidak ada janji dengan siapapun. mereka saling menatap dengan perasaan binggung. tidak berapa lama seorang pria paruh baya memasuki ruang kerja Riana.
