Setelah kepergian Ridwan, mereka saling diam bahkan tidak ada yang berniat memulai obrolan. hanya mata mereka yang saling mengungkapkan perasaan mereka. Arsa yang tidak tahan dengan situasi saat itu berusaha untuk mencairkan suasana.
"Sayang, maafkan aku. jika berapa hari ini telah melukai hatimu." Kata Arsa. tatapan matanya tidak berpaling dari wajah Riana yang saat ini terlihat mereka bahkan masih terlihat jelas telapak tangan disana.
"Aku akan mengobati luka di wajahmu." Arsa berdiri dari kursinya dan mencari kotak obat.
"Tidak perlu. aku tidak ingin luka ini hilang!" Kata Riana dingin.
"Ada apa denganmu sayang." Arsa menyentuh wajah Riana dengan lembut. berlahan wajahnya mendekat ke wajah kekasihnya. namun saat akan mengecupnya tiba-tiba Riana mendorong dada Arsa.