Sesuai kesepakatan mereka berdua setelah menghabiskan watu bersama, tidak ada lagi yang saling tegur sapa. bahkan mereka seperti orang asing. Arsa yang mengantar Riana sampai taman tempat pertemuan semalam dan meninggalkannya disana. tanpa ingin melihat Riana pergi. Arsa memilih kembali kerumah, langkahnya yang gontai membuat Mila dan Devan saling pandang. melihat istrinya yang akan memanggil putranya Devan lebih dulu mencegahnya.
"Biar aku yang bicara dengannya ini Masalah kaki-laki sayang." Kata Devan dengan senyum menggoda istrinya.
"Apa maksudmu. urusan pria Dev?" Mila yang tengah membuat kopi untuk Devan seketika berhenti dan menatap wajah suaminya.
"Sayang, putra kita ternyata masih anak-anak. lihat dia pulang dengan keadaan seperti itu, sedang wanita itu akan pergi dari sini. sayang aku pergi dulu." Devan mengecup bibir Mila dan melangkah kekamar putranya. satu ketukan, pintu terbuka memperlihatkan wajah putranya yang terlihat kusam.