Dua wanita yang kini berdiri dengan tubuh kaku, tidak ada yang mampu untuk mengatakan apapun. hanya diam dan saling bertatapan.
"Mam ...,"
"Ibu ...,"
Suara Arsa dan Putri bersamaan membuat mereka terlonjak kaget.
"Sayang."
"Sayang."
Kini suara mereka yang membuat Delisa dan Mila saling bertatapan.
"Ada apa sayang?" Suara Delisa kini terdengar dengan lembut tangannya terulur menyentuh wajah Putri kecilnya.
"Bu, perut Putri lapar." Suara imut putri membuat mereka tertawa.
"Sayang, kalian tunggu di depan ya, biar ibu siapkan untuk kalian." Kata Delisa dan mendorong mereka keluar dari dapur yang kotor.
"Nyonya, biarkan saya yang memasak untuk mereka." Lanjut Delisa, ia merasa tidak enak hati melihat Mila yang ikut membantunya di dapur.
"Nyonya, tidak perlu memasak, aku sudah membawa makanan banyak untuk kita makan bersama." Kata Mila dengan lembut, dirinya tidak ingin menyinggung perasaan Tuan rumah.