"Aditya katakan ada apa dengan istriku? kenapa tiba-tiba dia pingsan?" Devan menyentuh tangan Mila yang dingin, membuatnya semakin tidak cemas melihat wajah Mila yang terlihat pucat pasi.
"Selamat Dev, istrimu hamil lagi." Wajah cemas Devan berubah menjadi senyum bahagia. Devan menginginkan anak perempuan dan semoga terkabul.
"Ayah, Mam kenapa? apa Mam sakit?" Arsa duduk samping Mila yang masih pingsan. terlihat jelas ketakutan yang di alami area. tangannya tidak menjauh dari tangan Mila.
"Sayang, Mama tidak sakit, Mama hanya terlaku cape dan ada kabar baik untuk Arsa. apa putra ayah ingin mendengarnya?"
Arsa menganggukkan kepalanya, rasa ingin tahunya membaut Arsa tidak meninggalkan tempat tidur Mila.
"Di dalam perut Mama, ada adikmu sayang." Arsa mencerna perkataan Devan, dan wajahnya berubah ceria dan tiba-tiba meloncat kegirangan.
"Hore .... Arsa akan jadi kakak Hore .... Arsa punya adik." Teriak Arsa membuat semua yang berada di kamar Mila tersenyum bahagia.
