Yuu membeli beberapa pakain untuknya dah Ibu nya, serta tak lupa dia membeli sebuah topeng berwarna hitam dengan garis gari tak beratuan, sebelumnya dia sudah membeli cincin penyimpanan tingkat menengah, akhirnya dia bisa membawa semua senjata nya dan menyimpan barang barangnya.
Dia memutuskan untuk mencari Binatang spiritual, meskipun dia merasa kuat di dunia sebelumnya, di dunia ini dia merasa belum cukup kuat, apalagi saat bertemu dengan monster sebelumnya yang tak di ketahuinya, dunia ini masih membuatnya penasaran.
Berdasarkan dari informasi yang dia dapatkan dari warga warga sekitar di kota Eloair, dia mendapatkan tujuannya ke utara, di sana ada sebuah desa kecil, di dekat sana ada sebuah gua yang belum di jamah, kabarnya ada sebuah tekanan spiritual yang sangat besar, tak ada satupun yang bisa mendekatinya, mendengar hal itu Yuu mencoba kesana.
Dalam perjalanan 8 jam dia akhirnya sampai, terik matahari yang panas dan melambung tinggi menandakan bahwa hari sudah siang.
Yuu memutuskan mampir ke bar, bar nya cukup ramai dengan para petualang, bahkan di antara mereka ada yang memakai sebuah lambang Guild, namun Yuu tak tahu guild guild tersebut dari mana, dia tak memikirkan hal tersebut selama tak mengganggunya.
Yuu mendengarkan yang di bacarakan oleh petualang petualang tersebut.
" Berapa lama lagi kita akan sampai di goa tersebut ? "
" Tempatnya dekat dari sini, mungkin 1 jam kita sudah sampai "
Yang pertama berbicara adalah seorang wanita dengan rambut bob biru, bernama Elclair, dan yang satunya lagi seorang pria berambut pirang pendek bernama Fye.
" Wah wah apa yang di lakukan anggota guild Rosemary disini ?? "
Seorang pria berpakaian lengkap berwarna biru mendatangi mereka berdua, dan di belakangnya terlihat banyak sekali anggota guildnya.
" Cih! Pertanyaan yang sama untuk mu Gildar, apa yang di lakukan oleh Guild BlueDye disini ? "
Dilihat saja kedua guild mereka terlihat seperti bermusuhan.
" Hee.. Tentu saja untuk menulusuri goa tersebut, apa jangan jangan kalian juga ingin kesana ? Hanya dengan 2 orang hahahahhaa "
Para anggota yang lainnya juga ikut tertawa.
Mereka berdua terlihat menahan amarah.
Salah satu anggota BlueDye membalikan meja mereka berdua, dan kembali tertawa bersama.
Tumpahan air membasahi kepala Yuu.
Yuu memasang topengnya, dan berjalan menuju pemilik bar lalu membayar sejumlah 80gold.
" Tuan ini terlalu banyak "
" Anggap saja sebagai ganti rugi toko mu "
Lalu Yuu menghilang dan langsung muncul di depan salah satu anggota BlueDye tersebut melayangkan pukulan kewajahnya, membuatnya terpental kedinding dan menghancurnya.
" Hoi apa yang kau lakukan ! "
Gildar yang di ketahui sebagai salah satu petinggi Guild dia terlihat marah.
" Kalian terlalu berisik, dan menumpah kan air di kepala ku "
" Kau pikir kau bisa lepas setelah memukul salah satu anggota guild BlueDye hah ?! "
Gildar menarik pedang besarnya ( Great Sword ) dan memegangnya dengan satu tangan.
" Tuan kamu tidak boleh ikut campur, ini urusan kami "
Eclair mengkhawatirkan Yuu karena menyinggung Gildar salah satu petinggi.
" Hah? Siapa yang ikut campur, aku tidak kenal dengan kalian, pergilah "
"T-tapi.. "
Fye menghentikan Eclair dan menyuruhnya duduk kembali.
" Aku tak ingin menghancurkan Bar ini, bagaimana kalo kita menyelesaikannya diluar ? "
" HHAHAHAA, sombong sekali kau ! "
Gildar tertawa terbahak bahak.
Sebuah tendangan menghantam wajahnya tanpa dia sadari dan membuatnya terpental keluar.
Yuu berjalan dengan santai keluar dari bar.
Para anggota BlueDye lainnya mengepung Yuu di luar, jumlah nya 20 orang.
Gildar bangkit kembali dan memegangi wajahnya.
" Oh? Kukira kau pingsan "
" Kau sialan! Bunuh dia ! "
Semua anggota maju satu persatu, dengan senjata mereka masing masing mulai menyerang Yuu namun tak ada satu pun serangan yang kena.
Para Spell Caster di BlueDye menembakkan berbagai macam Sihir ke arah Yuu.
Yuu menepisnya semuanya, dan kemudian dia melakukan salto, dengan cepat dia melempar 4 pisaunya dan mengenai tenggorokan para Spell Caster, akibatnya mereka tak bisa merapal mantra Sihir.
Gildar tak tinggal diam saja, dia melompat tinggi sambil mengayunkan pedang besarnya.
" [ Gigantic Slash ] "
Saat pedangnya menghantam tanah, tanahnya muncul retakan dan mulai memunculkan cahaya cahaya mengarah ke Yuu, Yuu melemparkan pisau nya kesalah satu anggota BlueDye, namun sebelum pisau itu mengenainya, Yuu sudah berada di pisau tersebut dan memegangnya lalu menggorok lehernya sampai dadahnya muncrat ke pakaiannya.
Para Anggota lain yang melihat mulai ketakutan.
" APA YANG KALIAN TAKUTKAN ! BUNUH DIA BODOH ! "
" Fye... Pria bertopeng sangat hebat, bahkan aku sebagai Assassin kagum melihat gerakannya... "
Eclair tak mendengar balasan dari Fye lalu dia melihat Fye yanh mulutnya terbuka lebar dengan matanya berbintang bintang.
" Eclair.. Aku merasa jatuh cinta kepadanya "
" Hiii ! "
Eclair merasa jijik dengan Fye, benar Fye adalah seorang pecinta pria.
Yuu yang tak tau kenapa dia merasa merinding.
Gildar tak tinggal diam, dia maju lagi menebaskan pedang besarnya membabi buta ke Yuu, Yuu menghindari semua tebasannya, kemudian Gildar memegang Pedang besarnya dengan dua tangan, melayangkan ke udara.
" [ Stomp Breaker ] "
Yuu tak sempat mengaktifkan Demon Jade Eyes nya.
Saat pedangnya hampir mengenai kepala Yuu, untung saja dia sempat mengambil langkah mundur sedikit, namun dia tetap terkena dampak nya, Yuu terpental.
Tanah bergentar, dan retakan dari kecil dan membesar.
Para Anggota BlueDye bersiap mendekati Yuu yang masih di udara, namun dengan cepat dia berputar di udara sambil melempar kan pisau pisau nya hingga mengenai titik titik vital mereka.
Gildar langsung bergerak cepat menuju Yuu bersiap menebaskan Pedang besarnya, namun Yuu menembakan Mini Crossbownya ke kaki Gildar, dan membuatnya kehilangan keseimbangan dan terjatuh.
Yuu mendarat dengan mulus, saat kakinya menyentuh tanah, Yuu sudah bergerak dengan cepat, tanpa membiarkan Gildar jatuh ketanah, dia menangkapnya, dan mecekik leher Gildar serta melemparkannya ke udara.
Lalu menjentikkan Pisau dengan jarinya, Pisaunya yang sudah di aliri aura berhasil menembus jantung Gildar.
Seketika Gildar langsung kehilangan nyawa saat di udara.
Semua Anggota BlueDye yang ada terbantai.
Namun ada 1 yang berhasil lolos, dia dengan cepat berlari menuju Kota.
' Aku harus melaporkan ke ketua ! '
Yuu mengambil pisau pisau nya yang tertancam dan kembali memasukkannya ke ruang penyimpanannya.
Lalu Yuu perlahan berjalan memasuki hutan, menuju ke goa.
" T-tuan tunggu ! "
Eclair memanggil Yuu, namun Yuu mengabaikannya dan terus berjalan.
" Dia mengabaikan kita... Padahal aku ingin merekrutnya.. "
" Itu tak mungkin, dengan kepribadiannya yang seperti itu dia tak akan bergabung dengan guild manapun, akan tetapi Pria seperti itu lah yang kusuka ! "
" Hiii! "
Eclair langsung muntah.
---------
Sementara itu di dalam goa, di kedalaman yang jauh, seorang wanita Elf dengan rekan Elf lainnya, jumlah mereka 12 orang.
" Yang mulia ratu Pressia, apakah anda baik baik saja ? "
" Aku tak apa Rid "
" Apapun yang terjadi kita harus mendapatkan tanaman itu untuk menyembuhkan anak ku "
Diketahui wanita Elf tersebut adalah Ratu dari Elf kerajaan kecil yang berjarak 100km dari kerajaan Eloair, untunk menyembuhkan penyakit anaknya, dia memerlukan suatu tanaman yang hanya tumbuh 100 tahun sekali, yang berada di goa ini.
Para elf lainnya terlihat kelelahan, mereka sudah melewati banyak monster monster untuk turun ke lantai ini.
Payudara besar Ratu Pressia bergoncang saat dia berjalan, bibirnya yang merah merona membentuk ^ , membuatnya terlihat cantik dengan rambut kuningnya yang dia gelung, serta tahi lalatnya yang berada di samping mulutnya, membuatnya semakin terlihat sangat dewasa, siapapun yang melihatnya mungkin akan langsung jatuh cinta.
" Kita istirahat sebentar disini !, minum potion untuk menyembuhkan luka luka kalian !, kita akan kembali berjalan 15 menit lagi ! "
" SIAP YANG MULIA ! "
Mereka semua mulai duduk dan meminum potion lalu, memakan bekal yang mereka bawa.
Ratu Pressia hanya melamun, dia memikirkan anaknya yang sudah di ambang kematian.
Yuu menelusuri hutan, yang di temui nya di jalan hanya ada jejak kuda dan ban kereta.
Dia berpikir sepertinya sudah ada yang duluan masuk.
Saat di depan Goa dia menemukan sebuah kereta kuda yang bagus, berwarna putih dan bercorak dedaun an hijau.
' Kereta yang bagus, apa bangsawan yang masuk kesini ? '
'Itu semua tak penting, aku tak bisa membiarkan Binatang Spiritual di ambil oleh siapapun, aku penasaran dengan sihir'
Yuu mulai berlari kedalam Goa, dia hanya menemukan mayat mayat dari para monster yang menjaga Goa ini.
Sementara itu rombongan para Elf menemui masalah yang luar biasa, mereka bertemu Monster peringkat S yaitu seekor Wyvern tubuhnya di penuhi dengan sisik sisik es.
Dia mengaung dengan keras, lalu menghujani para Elf dengan Es es yang tajam, menusuk perut perut perut mereka, jumlah mereka sekarang hanya tersisa 4 orang, Ratu Pressia, Rid dan Elf yang tak bisa bertarung hanya bisa menggunakan Sihir penyembuh.
" Kalian larilah ! Aku akan menahan nya ! "
" Yang mulia, anda harus lari, jangan khawatirkan kami ! "
" Aku tak bisa kabur, bagaimanapun aku harus mendapatkan Tanaman itu ! "
Tanaman yang mereka cari ada pada tubuh Wyvern tersebut.
Saat Ratu Pressia lengah, Wyvern tersebut menembakkan Es besar yang tajam ke arahnya.
Namun Rid dengan cepat mendorong Ratu Pressia dan menyelamatkannya.
Namun dia tertusuk es tersebut dan mati menggenaskan tubuhnya membeku, tetapi dia tersenyum kepada Ratu Pressia, sebelum Wyvern tersebut menghancurkan es tersebut berkeping keping dengan ekornya.
Ratu Pressia sangat tertekan, dia menangis, dan meminta maaf terus dalam hatinya, kepada rekan rekannya yang mati akibat ulahnya, kedua healer yang tadi juga ikut mati terkena kibasan ekor Wyvern tersebut.
Ratu Pressia hanya bisa pasrah, mata nya sudah tak ada harapan lagi.
Namun dia berdoa.
" Kumohon dewa atau siapa saja, selamatkan aku, aku ingin melihat senyuman anak ku... "
"KUMOHON ! AKU AKAN MELAKUKAN APA SAJA, MESKIPUN MENJADI BUDAK ! "
Teriakan putus asa Ratu Pressia bergema diruangan tersebut, hingga terdengar ketelinga Yuu yang berada di dekat situ
Yuu tersenyum, dan menghancurkan dinding di depannya, melompat bersamaan dengan hancurnya dinding tersebut, sambil memegang dua pedang.
" Permohonan mu aku kabulkan, jangan ingkar janji "
Di saat itulah Ratu Pressia menangis bahagia, secercah harapan mengisi hati nya lagi.
" Baik Master.. "
To be Continue