"Langsung bicara saja Pak Roni. Saya sudah tidak ingin bertele-tele lagi. Lagi Pula Anda sudah mengganggu me time saya," ucap Alex. Sambil menenggak minuman keras yang ada di depannya.
"Anda mau?" tawar Alex menunjuk botol minuman keras.
"Maaf saya tidak pernah minum minuman keras," tolak Roni.
Alex mengangguk. "Jelaskan maksud dan tujuan Anda sampai menemui saya ke sini," tanya Alex. Yang wajahnya serius menatap Roni.
"Saya- hanya tidak mau kerjasama kita gagal Pak. Hal itu wajar kan untuk seorang pengusaha?" Roni sempat gugup mengatakannya. Ia sampai menghela napas setelah selesai berbicara.
"Anda tau konsekuensinya?" tanya Alex.
"Maksud Anda?" Roni berpura-pura tidak mengerti. Padahal ia tahu Alex akan membahas soal Nadia.
Benar dugaan Roni. "Kalau mau kerjasamanya tetap berjalan. Kasih Nadia sama saya," pinta Alex. Memangnya Nadia barang bisa diberikan seenaknya?