Siska lalu mendekati suaminya yang sedang sibuk dengan setumpuk berkas pekerjaannya yang dibawa ke rumah. Siska hafal, saat seperti ini suaminya akan mengiyakan apapun permintaan istrinya. Karena biasanya Siska hanya minta dibelikan sesuatu saja.
"Biar jadi gembel nanti kamu!" runtuk Siska membatin.
Siska berusaha menyembunyikan hatinya yang sebenarnya sedang sakit. Siska berusaha membuat ekspresi wajahnya senormal mungkin. Agar Alex tidak curiga.
"Hai sayang," panggil Siska manja pada Alex.
Alex melirik Siska dari balik kacamatanya. Lalu tersenyum tipis. Agar tambah meyakinkan Siska memeluk Alex dari belakang. Lalu memijat pundaknya.
"Kasihan kamu pasti capek ya pah?" tanya Siska. Nada bicaranya sengaja dibuat-buat. Padahal ekspresi wajahnya meledek.
Siska menormalkan lagi wajahnya ketika Alex menoleh ke belakang. "Ada apa? Pasti lagi ada yang mama inginkan ya?"