Nea tetap diam di dalam kamar mandi sampai David keluar dan lama tidak kembali lagi. Perlahan, gadis itu keluar dari tempat persembunyiannya.
Kedua kaki Nea sedikit gemetar karena tadi ia cukup takut jika ssmpai dirinya ketahuan.
"Aku pasti bisa nolongin kamu Zra. Tentang semua hal ini, aku tahu nggak ada yang masuk akal. Tapi, aku mohon kamu bersabar yah. Aku akan dapetin mata berlian itu dari David." Ujar Nea pelan pada raga Ezra yang terbaring lemas.
***
Sedangkan Ezra, pria itu hanya bisa menatap nanar apa yang sedang terjadi di dimensi tempatnya berdiri.
Sistem dunia imajinasi itu masih berjalan lancar seperti biasanya. Namun semua orang di situ hanyalah ilusi atau tipu daya. Kecuali semua perempuan yang berhasil diundang dan masuk ke dunia itu seperti Nea.
Dadanya sudah tidak nyeri lagi, namun Ezra merasa tubuhnya sedikit pegal dan lemas. Beberapa kali sudah ia mengetukkan tingkat emasnya pada lantai awan. Ia ingin bermain sejenak.