Keesokan harinya. Nea terbangun dari tidur panjangnya yang sangat nyenyak.
Kemarin malam Nea memutuskan untuk diantarkan Gilang ke apartemennya. Karena semua baju kerja Nea memang hanya ada di apartemen dan tidak ada yang dibawa ke rumah orang tuanya.
Jadi, Hana dan Dika mengijinkannya begitu saja. Lagi pula mereka berdua sangat percaya pada Nea dan Gilang.
Gadis itu langsung tidur begitu Gilang selesai mengantarkannya sampai ke depan pintu apartemen. Gilang ternyata sedikit posesif juga karena sangat ingin tahu berapa nomor unit apartemen Nea.
Nea tidak mempermasalahkan hal itu. Lagi pula Gilang juga tidak ada niatan mampir ke dalam apartemen jika hanya berdua saja. Meskipun Nea belum memiliki perasaan pada pria itu, tapi jika Gilang bertamu ke dalam apartemennya dan mereka hanya berdua, tidak menutup kemungkinan jika salah satunya pasti ada yang khilaf.
Nea menggelengkan kepalanya memikirkan hal itu. Sejak resmi dekat dengan Gilang, pikiran ya jadi agak aneh.