Happy reading
Berlian menyeringai. "Kamu bilang apa? Maaf, aku tidak mendengarnya. Suaramu bisa agak keras sedikit?"
Lupita menggertakan giginya karena kesal. Namun Rayn tersenyum geli. Sambil memegangi tangan Berlian, Rayn setuju. "Ya, menurutku juga begitu."
Lupita tidak berdaya dan tidak berani membantahnya, maka dia meninggikan suaranya. "Maaf, Berlian. Aku salah. Tolong maafkan aku."
Berlian tertawa senang. "Nah, begitu!"
Berlian mengelus wajahnya dan membandingkannya dengan kedua pipi Lupita yang bengkak. Bagian kanan wajah Berlian terasa panas dan sakit, tetapi hatinya sudah tidak marah lagi. "Oke, ayo kita pergi!"
Berlian memegangi tangan Rayn saat bicara. Rayn menatapnya dan bertanya, "Kamu membiarkannya begitu saja?"
"Iya, jika ada monyet rabies yang menggigitmu, cukup dipukul saja. Apa gunanya berkelahi dengan seekor monyet?"
Rayn tersenyum dan mengangguk. "Baiklah, aku mendengarkanmu." Keduanya berjalan bergandengan tangan.