Saat ini Asia merasa lega saat mereka bisa istirahat lebih capat dari bayangannya karena selain diluar banyak orang yang menatap mereka dengan pandangan cukup beragam membuat Asia merasa sangat tidak percaya dan malu.
Asia tidak terbiasa dengan keramaian yang terlihat berlebihan ini, sederhana bagi Tuan muda tidak sama dengan sederhana versi Asia tentunya. Asia sangat tidak suka keramaian ataupun menjadi pusat perhatian berbeda dengan Bilal sang tuan muda tampan yang tentu saja sudah terbiasa dengan hal ini.
Tapi demi membuat istrinya merasa nyaman disisinya Bilal lebih memilih untuk pergi saja sebelum acara selesai karena Bilal mengetahui jika istrinya tercinta yang baru sja sembuh dari sakit pasti akan sangat lelah karena sebelumnya menyalami banyak tamu.
Bilal selama ini sangat menentukan tamu bisa berubah begitu cepat dan bahkan menyelesaikan Resepsi sederhana pernikahannya ini hanya karena istrinya tercinta yang merasa kurang nyaman dan terancam.
Asia memang akan mengalami cemas berlebihan jika sampai terlalu lama ditempat keramaian dengan melihat wajah orang-orang yang disekitarnya kebanyakan tidak dikenal olehnya. Jangan untuk tahu kenal saja tidak walaupun mereka adalah keluarga atau mungkin kerabat dan sahabat suaminya tapi tetap saja Asia merasa asing karena bahan Asia sendiri belum mengenal siapa Suaminya ini sebenarnya.
"Kenapa aku seperti mengenal nama Suami ku saat ini yang sepertinya mirip dengan nama seseorang yang ada dalam masa lalu ku....," ucap Asia yang saat ini merasa pusing dan kepalanya benar-benar berat setelah Asia berusaha mengingat masalahnya yang cukup menyedihkan.
"Asia tenanglah mereka tidak mungkin adalah orang yang sama, bahkan nama mereka tidak sama persis sebelumnya berhenti memikirkan masa lalu mu yang kelam dan saat ini fokus saja untuk menjadi seorang istri yang baik bagi Tuan muda tampan yang telah menjadi suamimu...," batin Asia yang berusaha menenangkan diri sampai melepas sepatu berhak tinggi yang sebelumnya dipakai olehnya pada saat acara pernikahan ini.
"Istriku apakah kamu baik-baik saja?" ucap Bilal yang saat ini berjongkok dihadapan Asia yang sedang duduk di atas ranjang.
"Apa yang kamu lakukan Tuan kakiku akan mengotori pakaian mu....," ucap Asia yang saat ini merasa sedikit tidak nyaman saat Bilal menaruh kaki Asia diatas lututnya.
"Aku ingin memeriksa kakiku yang sepertinya sedikit memerah. Mengapa kamu tidak mengatakan jika sepatu ini kebesaran kakimu saat ini menjadi sedikit lecet dan memerah....," ucap Bilal yang tidak menghiraukan pakaiannya yang kotor karena baginya keadaan istrinya lebih penting dari apapun.
"Maafkan tapi aku mohon luka lecetnya jangan disentuh rasanya sangat perih....," ucap Asia dengan sedikit meringis. Jika biasanya Asia yang sering mengobati luka pasien sebagai seorang suster tapi kali ini malah Asia yang terluka dan bertingkah sangat manja dari pada pasien anak-anak.
"Aku tidak menyentuhnya aku hanya berusaha mengobatinya....," jelas Bilal yang entah sejak kapan ternyata telah mengoleskan di bagian yang kaki yang lecet dengan salep khusus yang cukup perih.
"Sejak kapan kamu melakukan hal ini bukannya tadi bahkan aku saja baru mengetahui jika kakiku lecet dan tiba-tiba membawa obat untuk ku?" ucap Asia yang merasa bingung karena suaminya yang terlihat begitu misteri dan ajaib menurutnya.
"Aku berharap kamu tidak berpikir aku adalah keturunan dukun, aku hanya mengecek keadaan mu aja dan melihat ukuran dari sandal mu yang pernah kau pakai sepertinya tidak sesuai dengan ukuran sepatu yang kuberikan kakimu ukuranmu lebih mungil dari pada perkiraan ku....," ucap Bilal dengan jujur.
"Mengapa aku lupa jika aku menginap dirumahnya dan dia pasti memeriksa sendal ku sebelumnya dan telat paham karena ingin memberikan kejutan yang sangat mengejutkan ini." batin Asia dirinya seharusnya paham jika sang Tuan muda tampan agresif ini bisa melakukan apapun dengan uang dan kecerdasannya.
"Mengapa diam..., apakah kamu tidak sabar untuk malam pertama kita?" tanya Bilal saat ini membuat Asia sangat sulit meneguk air ludahnya sendiri Asia lupa jika ini adalah malam pertama mereka menjadi pasangan halal.
"Tentu saja tidak aku hanya merasa sedikit pegal, jadi aku rasa aku akan mijat kaki ku sebentar dan anda bisa pergi mandi." ucap Asia yang saat ini sangat ingin agar Bilal pergi cukup lama darinya karena Asia belum siap akan malam pertama mereka yang cukup mendebarkan harinya saat ini.
"Aku tidak akan terburu-buru aku akan membantu memijat kakimu....," ucap Bilal yang baru saja ingin memijat kaki Asia dengan niat yang baik tentunya tau Asia terlebih dahulu mengangkat kakinya ajar tidak dipegang oleh Bilal kembali.
"Sudah cukup aku sudah merasa berterima sekali kamu mau mengobati kakiku, saat ini sebaiknya kamu mandi saja aku bisa memijat kakiku sendiri.....," ucap Asia yang saat ini sangat bingung cara mengusir suaminya Sendiri jauh darinya.
"Kenapa buru-buru. Kamu tidak menyembunyikan sesuatu dari ku bukan sayang.... jangan pernah pernah berfikir untuk lari karena aku akan selalu mengejar mu dan memeluk mu sampai dirimu tidak akan berani berfikir selancang itu." ucap Bilal dengan cukup tegas.
"Anda terlalu percaya diri siapa juga yang mau kabur dengan kaki sedang pegal dan lecet seperti ini. Belum lagi mission besar mu ini yang bisa menyesatkan karena terlalu besar dan bodyguard yang ada dimana-mana." ucap Asia yang sama sekali tidak bisa kabur tapi setidaknya Asia bisa sedikit mengulur waktu agar malam pertama mereka tidak terjadi begitu saja tanpa ada rasa cinta.
"Benar juga...., Kamu memang sangat pintar dan aku tidak salah pilih istri. Jadi apakah kamu benar-benar tidak ingin mandi bersama ku.....," ucap Bilal yang sengaja menggoda Istrinya tercinta yang terlihat sangat cantik saat sedang memerah karena malu.
"Belum untuk saat ini." ucap Asia yang mati-matian saat ini untuk tidak mengumpat mengatakan pada suaminya sendiri yang begitu mesum menurutnya karena selama ini tidak ada yang berani mengatakan yang baru saja diucapkan oleh Bilal. Asia bahkan menjadi lupa jika sebelumnya dirinya sangat cemas dan khawatir tapi entah mengapa Bilal sangat mudah untuk membuat Asia melupakan rasa cemas berlebihannya itu.
"Emuach, emuach, emuach..... aku mandi dulu istri ku sayang.....," ucap Bilal yang saat ini langsung mengecupi bibir merah merona Istrinya tercinta yang begitu menggoda itu sebentar tiga kali karena Asia hanya merespon dengan diam dan mematung membuat Bilal mencuri ciuman dibibir manis istrinya.
"Tuan Muda Agresif yang mesum...," teriak Asia karena merasa kesal dirinya merasa kecolongan karena Bilal tidak hanya mengecupi bibirnya tanpa izin satu kali namun 3 kali tentu saja ini adalah ciuman pertama Asia dengan seorang laki-laki setelah sebelumnya pada saat selesai akar tadi Bilal mengecup keningnya tadi tentu saja telah diizinkan Asia karena Bilal mengecup dikeningnya bukan dibibir.
"Iya itu maknanya kamu telah menjadi istri sah dari Taun muda agresif yang kamu sebut mesum ini sayang.....," ucap Bilal yang terkekeh geli saat mendengar teriakan istrinya yang cukup nyaring. Asia pun berfikir yang dikatakan oleh Bilal tersebut memang benar Asia saat ini masih tidak percaya jika status saat ini telah menjadi istri dari tuan muda yang disebut mesum oleh dirinya sendiri.