Sahi menopang dagunya dengan malas sambil melihat ke luar kaca mobil. Berulang kali Sahi menghela nafas.
"Sahi! apa kau mendengarkan ku?!" teriak Yuta.
"Iya... aku mendengarkan mu," ucap Sahi dengan malas.
Kalian tidak tahu, sudah berapa lama ia mendengar omelan Yuta sahabatnya itu di sepanjang perjalanan.
Ia rasanya ingin lompat dari kaca mobil. Bahkan Sahi sangat yakin, kalau supir nya juga ikut merasa jengah dengan omelan sahabatnya itu.
Yuta memiringkan badan nya, dan menatap Sahi dengan sengit. "Sekarang katakan kepada ku, kenapa kau datang menemui nya?"
Benar bukan dengan apa yang Sahi katakan beberapa menit yang lalu, kalau Yuta pasti akan mengadakan interview mendadak kepadanya.
Dan saat ini lah buktinya.
Sahi menoleh. "Karena dia yang meminta ku," jawab Sahi dengan santai.
Yuta mengerutkan alisnya. "Apa? Dan kau langsung datang begitu saja?!"
Sahi mengangguk. "Ya, memang nya kenapa?" ucap Sahi dengan santainya.
