Vainz mulai memeriksa tiap-tiap ruangan dengan perasaan yang baik.
Ruangan pertama dipenuhi dengan puluhan bangkai dan mayat binatang-Mungkin ini Tempat penyimpanan makanan?
Ruangan kedua dipenuhi dengan pakaian dan senjata-Pakaian ini terlalu kecil.. yang ini terlalu besar.. haah... Selain itu kemana makhluk kecil tadi?
Setidaknya belati ini cukup bagus-ah.. mereka!
Dia menggenggam belati di kedua tangannya dan berjalan ke arah pintu gua.
Sekarang… bagaimana?
Aku memang ingin membunuh mereka berdua.. tapi bagaimana caranya? …penggal leher mereka? Tusuk jantung mereka? …pilihan kedua akan menimbulkan terlalu banyak suara huh.
Walaupun begitu aku ingin ..lebih.. hm... Kurasa potong saja kepala mereka.
Berikutnya Vainz berjalan ke arah ruangan terakhir.
Vainz membuka pintu kayu di depannya dan-
"…."
-Pemandangan di depannya membuat Vainz kehilangan kata-kata.
Puluhan mungkin ratusan devil berkerumun dan berbaur dalam satu ruangan yang besar.
Yang mereka lakukan-Berhubungan badan.
Lesser devil, great devil, greater devil.. mereka semua berkerumun dan membuat surga mereka sendiri.
Pemandangan ini... Aku yakin pernah melihatnya di suatu tempat.. manga? .. mereka melakukan semacam ritual kan? Selain itu bukankah mereka terlalu menikmati hal ini? Maksudku.. pintu ini terbuka tanpa ada satupun orang yang masuk dan mereka tetap tidak peduli.. ini membuatku mual.
Vainz menyisir ruangan itu dengan appraisal.
Tatapan Vainz terhenti pada satu sosok yang dikelilingi oleh lebih dari 10 wanita-yang mirip manusia-dengan sayap kelelawar di pinggul mereka. Succubus?
Name : Status Appraisal failed. Level : 20 HP : 211/211 Race : Arch Devil MP : 198/198 Class : Status Appraisal failed. SP : 76/190 0/190 Resistance : 78 Physical Atk : 84 Physical Def : 73 Magic Atk : 30 Magic Def : 78 Intelligence : 23 Agility : 74.> Hooh... Appraisal LV UP! Vainz melihat makhluk itu dengan seksama dan matanya menangkap sebuah pintu besi. Itu dia … bajingan itu melakukannya di depan Parallel Gate? Sialan. Baiklah. Bunuh si Gatekeeper dan pergi dari tempat ini. Vainz mengambil satu langkah-sebuah inspirasi berkelebat di otaknya. Dia berbalik dan mengunci pintu di belakangnya. Berikutnya dia berjalan ke tengah ruangan itu dan menonaktifkan ketiga skill nya. Dalam sekejap keheningan jatuh ke tempat itu. Seluruh suara desahan dan teriakan menghilang. Tidak ada satupun yang membuat gerakan. Mereka semua hanya menatap Vainz dengan heran. Dalam situasi itu, satu-satunya yang membuat gerakan dan suara hanyalah para wanita. Vainz adalah elves, ras yang terkenal karena wajah mereka yang tampan. Mungkin agak memalukan untuk mengatakan hal ini.. tapi Vainz cukup tampan. Dan para wanita di ruangan itu, selalu bersama para devil. Mereka tidak pernah melihat makhluk lain selain devil. Karena itu saat mereka melihat Vainz, satu-satunya hal yang ingin mereka ketahui adalah bagaimana rasa elves. Para wanita berlarian ke arah Vainz dengan mata yang penuh nafsu. Vainz menggenggam belati di tangannya erat-erat. Setelah jarak mereka cukup dekat, Vainz mengayunkan kedua lengannya dan puluhan kepala devil terlepas dari kepala mereka. Para pejantan yang melihat hal itu berteriak dan menyerang Vainz. Vainz hanya perlu menghindari serangan lambat yang ditujukan padanya. Selain itu, seluruh devil di ruangan itu SP nya sudah terkuras. Pada akhirnya itu hanyalah pembantaian sepihak. Vainz mengayunkan belatinya dan puluhan kepala devil terlepas dari leher mereka. Kejadian itu terus berlangsung selama beberapa menit. Huh? Evolve? Wait! Fokus pada musushmu Vainz!