Keduanya terdiam duduk di bangku taman, setelah insiden culik menculik anaknya sendiri. Aby mendadak kehilangan kata-katanya. Pria berkepribadian dingin dan egois tersebut tengah kebingungan merangkai kata untuk puterinya sendiri.
Iris kelabu Aby menatap Sasya intens, anaknya ini terlihat berbeda dari yang terakhir kali ia lihat. Berapa bulan? Aby mengingat-ingat kembali.
Sudah berapa bulan ia tidak bertemu dengan Sasya?
"Sebaiknya Anda katakan saja apa yang Anda inginkan." Ujar Sasya dengan nada dingin.
Aby tersentak, sorot matanya menyendu. Sasya tidak pernah berkata dengan nada dingin seperti ini dulu. Gadis itu selalu menghormatinya walaupun sikap Aby selalu buruk terhadapnya.
"Papa cuma mau ketemu sama kamu." Kalimat tersebut sukses meluncur dengan mulus dari bibir Aby.
Sasya terbahak, sampai ia mengusap air yang mengalir di sudut matanya. "Lucu sekali, sampai membuatku tertawa seperti ini." Cibirnya, sadis.
