Suasana kantor terasa lebih berat dan suram, ini gara-gara sang CEO mereka berwajah masam.
Bryan mengerutkan keningnya saat membaca laporan keuangan perusahaan bulan ini. Ia menatap Edo yang masih berdiri gugup didepan meja kerjanya.
"Edo, kenapa laporan keuangannya berbeda?" Tanya Bryan dengan nada menuntut.
Seingatnya, bulan lalu masih baik-baik saja. Perusahaan pun tidak mengeluarkan banyak dana untuk pembangunan selain menggaji karyawan.
Apa ada yang korupsi? Jika memang ada, berani sekali mereka!
"Saya juga bingung pak. Saya sudah cek berkali-kali. Tapi hasilnya tetap sama." Jawab Edo seadanya. Karena hal ini, waktu kerjanya jadi semakin panjang. Dan memutuskan untuk lembur.
Bryan yakin, ia tidak menangkap nada bohong atau gerak-gerik aneh dari sekretarisnya. Pria itu menghela nafas panjang, kemudian Bryan menatap Farrel lewat ekor matanya.
"Baiklah, kamu boleh kerja lagi, dan tolong berkas bahan rapat selanjutnya segera selesaikan. Klien akan datang satu jam lagi."