Membuat pria itu diam-diam menelan ludahnya.
"Aku tau kau bertindak seperti ini karena siapa! Namun kau akan salah jika memperlakukan adikku seperti dirinya!" Lian sunggug emosi sampai giginya bergemeratak.
Kalimat Lian sangat menohok relung batinnya. Setelah mengatakan semua itu, Lian menutup sambungan teleponnya.
Bryan mematung, kemudian memukul cermin didepannya.
Praaangk!
**
Praaangk!
Sasya terkejut mendengar suara itu. Dengan cepat ia keluar dari kamar, mencari dari mana sumber suara tersebut.
Sasya menghadang salah satu pelayan yang kebetulan lewat didepannya.
"Suara apa itu?" Tanyanya.
Tubuh pelayan itu sedikit bergetar saat Sasya menanyai dirinya. "Anu... itu nyonya."
Haley yang kebetulan tak sengaja melihat Sasya menanyai salah satu pelayan pun menghampiri. "Ada apa nyonya?" Tanyanya.
Sasya melepas genggamannya pada pelayan tadi. "Haley."
"Ya?" Alis Haley terangkat sebelah melihat ada raut ketakutan dimata Sasya.
"Suara apa tadi?" Tanyanya lagi.