Part ini mengandung adegan kekerasan. Bagi anda yang tidak suka. Silahkan kembali dengan menekan tombol back!
.
Sasya menipiskan bibir, mencoba berusaha bersikap tenang meski sekarang ia dalam bahaya.
Sasya merasakan pisau itu menyentuh lehernya. Rasa perih juga ia rasakan.
"Seharusnya saya lebih awal menyingkirkan nona. Tapi siapa yang menyangka nona bisa selamat saat Sharon membawa nona kedalam hutan." Ujar Mia sinis.
Ah.. jadi itu ulah mereka berdua. Tatapan Sasya berubah dingin sedingin es. Ia mengepalkan tangan, dengan gerakan cepat Sasya menghindar dari Mia dan mengunci balik tubuh wanita itu. Sasya menatap tajam kearah Mia yang kini berada dibawahnya.
"Aku nggak habis pikir, padahal aku sama sekali gak punya salah sama kalian. Tapi kenapa kelian mau nyingkirin aku hah?"
Mia memutar bola matanya malas, "Tentu saja keberadaan nona itu menjadi penghalang buat kami!"
Dahi Sasya mengerut tak mengerti.