Hari sudah berganti sore, Sasya masih menunggu Bryan bangun dari tidurnya. Sasya melihat keluar jendela, semburat jingga selalu disukai oleh dirinya.
Bryan mengerjapkan mata, pria itu melihat jam menunjukan pukul enam sore. Selama itu kah aku tertidur? Pikirnya.
Bryan merenggangkan tubuhnya yang terasa kaku. Lalu melirik sosok yang kini tengah berdiri menyender di jendela. Semburat jingga membuat Sasya terlihat semakin cantik dimatanya.
Tangannya mengambil ponsel di saku celana. Diam-diam, Bryan mengambil foto Sasya beberapa kali. Cantik gumamnya dalam hati.
Bryan berdiri dari kursi kebesarannya. Memeluk sang istri.
Sasya yang menerima pelukan dari sang suami pun cukup terkejut. Ia terlalu fokus menatap senja sehingga tidak tau kalau Bryan sudah terbangun dari mimpinya.
"Kamu membuatku kaget Bryan." Ujar jujur. Sasya mengusap lengan suaminya. Menyender disana. Entah kenapa Sasya selalu merasa nyaman dan aman jika bersama dengan suaminya.