Pagi harinya, Raymond dan Kaliya segera berangkat ke Vuge Land setelah menemukan pintu portal yang tepat, tidak jauh dari gua tempat mereka memukan kotak bercahaya itu.
Raymond bisa merasakan getaran di dadanya dan seketika pintu portal pun terbuka.
"Apakah ini adalah pintu portal?" tanya Kaliya dengan wajah takjub.
"Ya. Apa sebelumnya kamu belum pernah memasuki pintu portal?"
Kaliya menggelengkan kepalanya. "Tidak. Aku tidak pernah masuk ke pintu portal. Aku hanyalah seorang budak, ingat? Ini … ini semua tampak baru bagiku."
Raymond pun tersenyum miring. "Kalau begitu, ayo kita masuk sekarang."
Raymond sudah terbiasa dengan sensasi getaran di dadanya setiap kali pintu portal terbuka. Ia mendorong Kaliya terlebih dahulu, kemudian ia menyusul di belakangnya.
Kaliya menjerit-jerit dengan keras sementara tubuhnya jungkir balik di udara dengan tidak stabil. Berbeda dengan Raymond yang tampak lebih santai.