Eiji adalah anak yang cukup pintar, jadi maklum saja jika banyak teman yang memintanya sebuah bantuan untuk mengajari atau menjelaskan kembali mata pelajaran yang belum mereka pahami, atau meminta sebuah contoh agar mereka lebih paham lagi ketika mengerjakan soal ujian yang akan dijalankan, seperti Shuta dan juga Jiro.
…
Ding … dong … deng … dong … dong … deng … ding … dong …
Suara bel sekolah yang berbunyi, menandakan bahwa kegiatan belajar dan mengajar di sekolah mereka pun telah usai, mendengar dan menyadari bahwa waktu belajar sudah usai tentu membuat siswa dan siswi yang tengah fokus menatap ke arah papan tulis serta guru yang menerangkan pun kini saling berbicara setelah sang guru menghentikan kegiatan belajar dan mengajar, sang guru pun mempersilakan anak-anaknya untuk bersiap untuk membereskan kelas dan kemudian pulang.
Namun, tidak dengan Eiji yang harus bertemu dengan Shuta dan juga Jiro di perpustakaan sekolah, mereka tidak bisa pergi bersama karena kebetulan kelas mereka berbeda dan itulah yang membuat mereka memutuskan untuk berjanjian di perpustakaan setelah mereka selesai dengan piket kelasnya.
"Eiji-kun!" sebuah panggilan yang dilontarkan oleh seorang gadis yang kini tengah berdiri di hadapannya membuat Eiji pun menoleh menatapnya dan sedikit mengedikkan kepalanya ke atas seolah menanggapi panggilan dari gadis tersebut.
"Ya?" tanya Eiji kepada gadis cantik yang kini berjalan mendekati dirinya.
"Eum … itu, apakah hari ini kau sibuk, Eiji-kun??" tanya gadis itu kepadanya, membuat Eiji mengerutkan dahi karena bingung dan kemudian dirinya menggelengkan kepala untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh gadis cantik itu.
"Tidak juga, aku akan mengajari Shuta dan Jiro untuk mempersiapkan pengulangan ujian yang akan mereka lakukan di minggu depan" jelas Eiji kepada gadis itu, "Ada apa, Nanase-san?" ucap Eiji berbalik bertanya kepada Nanase, gadis cantik yang kini berdiri di hadapannya.
"Ah! Itu … bolehkah aku ikut belajar? Karena kurasa … aku juga akan ikut mengulang pelajaran matematika minggu depan." jelas Nanase kepada Eiji yang kini menganggukkan kepalanya untuk langsung menanggapi permintaan Nanase.
"Tentu! Kau juga bisa membawa teman-temanmu, jika kau merasa risih dengan kami … " sambung Eiji kepada Nanase yang kini terlihat sangat senang mendengar persetujuan dari Eiji, Nanase pun segera menganggukkan kepalanya.
"Terima kasih, Eiji-kun!" ucap Nanase kepadanya, dan terlihat dari raut yang ditunjukkan oleh Nanase saat ini, Eiji merasa bahwa gadis itu terlihat begitu senang ketika mengetahui bahwa dirinya diperbolehkan untuk ikut belajar bersama dengan Eiji, melihat bahwa Nanase terlihat senang pun membuat Eiji mengangguk menanggapi senyuman manis dan ucapan terima kasih dari Nanase.
"Kalau begitu, aku akan menunggumu di perpustakaan bersama dengan yang lainnya." ucap Eiji kepada Nanase yang kini menganggukkan kepalanya, dan Eiji pun akhirnya pergi terlebih dahulu setelah Nanase menganggukkan kepala untuk menyetujui hal itu.
…
Eiji berjalan menuju perpustakaan dan kemudian dirinya menoleh menatap Shuta dan Jiro yang sudah terlebih dahulu berada dan menunggu kedatangan Eiji. Ketika Shuta mendapati Eiji sudah berada di dalam perpustakaan itu, Shuta pun mengangkat satu tangannya guna memberikan sinyal bahwa mereka berdua ada di salah satu meja yang sudah mereka booking terlebih dahulu, dan Eiji menangkap hal itu dan segera saja menghampiri keduanya.
"Apakah kalian tidak masalah jika aku membawa seseorang untuk ikut belajar bersama juga di sini?" tanya Eiji kepada Shuta dan Jiro setelah dirinya duduk di hadapan keduanya yang kini saling bertatapan dan mengerutkan dahi mereka.
"Siapa memangnya yang akan ikut belajar dengan kita, Eiji?" tanya Shuta kepada Eiji yang kemudian akhirnya bercerita mengenai siapa yang akan ikut bersama dengan mereka berdua.
"EHH?!! Nanase-san meminta bantuan kepadamu juga, Eiji???" tanya Shuta dengan berbisik kepada Eiji yang kini mulai membuka buku matematika miliknya dan menganggukkan kepala untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Shuta.
"Uah! Hebat sekali!!" seru Jiro kepada Eiji, dan seruan keras dari Jiro tampaknya mengganggu para pembaca yang ada di dalam perpustakaan, sehingga mereka di tegur dengan kata 'SSSTTTT!!!' oleh banyak orang yang tengah berada di dalam perpustakaan itu.
Menyadari kebodohan yang dilakukan olehnya, Jiro sesegera mungkin menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya dan kemudian di waktu yang bersamaan dirinya mendapat sebuah jitakkan yang cukup menyakitkan yang diberikan oleh Shuta kepadanya dengan maksud untuk menegurnya atas apa yang dilakukan oleh Jiro.
"Auuhh! Maaf, … habisnya aku tidak bisa percaya … Nanase-chan kan adalah cewek cantik yang banyak sekali fansnya!" bisik Jiro kepada keduanya, Jiro bahkan sempat meringis kesakitan, saat ini Jiro menoleh menatap Eiji dan berbalik menatap Shuta, dengan tangan kanan yang masih mengusap-usap kepala yang tadi sempat di jitak oleh Shuta. Ia menoleh kepada keduanya untuk melihat tanggapan serta reaksi yang dikeluarkan oleh keduanya.
Namun, tanggapan yang Jiro terima dari Eiji hanyalah sebuah gelengan kepala yang pelan. Berbeda dengan Eiji, tanggapan yang diberikan oleh Shuta sangat diharapkan oleh Jiro, dan tanggapan itu adalah sebuah anggukan kepala untuk menyetujui ucapan dari Jiro saat itu, dan itulah yang membuat Jiro merasa senang. Jiro kembali menoleh menatap Eiji dengan senyuman lebar yang memperlihatkan gigi-gigi rapinya.
"Eiji-kun!" sebuah panggilan yang terdengar di telinga ketiganya, membuat mereka serempak menoleh dan menatap Nanase yang datang hanya dengan seorang diri, dengan buku paket serta catatan matematika yang kini dipeluk olehnya di hadapan ketiga lelaki yang kini tengah menatap kehadirannya.
"Kau tidak membawa teman-temanmu, Nanase-san?" tanya Eiji kepada Nanase yang kini menggelengkan kepala.
"Aku tidak ingin mereka mengganggu kalian, karena kurasa mereka tidak memiliki kepentingan yang sama seperti diriku saat ini." jawaban yang dilontarkan oleh Nanase menjelaskan sebuah alasan mengenai kenapa dirin dengan sengaja tidak membawa teman-temannya ke sana, dan alasan itu pun akhirnya dimengerti oleh Eiji yang kini menganggukkan kepalanya dan mempersilakan Nanase untuk duduk dan bergabung bersama dengan mereka.
"Oke … kita akan mulai dari materi yang kemarin pernah di bahas oleh Pak Yuta …" ucap Eiji kepada ketiganya yang kini mulai memerhatikan dan membuka buku catatan mereka masing-masing.
Begitulah cara Eiji bersosialisasi bersama dengan teman-teman sekolahnya, ia dengan senang hati akan mengajari teman-temannya, dan jika teman-temannya belum memahami apa yang sudah dijelaskan maka Eiji akan membantunya ketika ia juga sudah memahami pelajaran tersebut. Hal itu lah yang menjadi point yang mendukung orang sekitar Eiji untuk mendekatinya dan juga berteman dengan dirinya.