Chereads / Labirin (Dimensi Misteri) / Chapter 18 - Nakamura Yama

Chapter 18 - Nakamura Yama

(Cerita tentang Yama sebelum dirinya masuk ke dalam Dimensi Labirin)

Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, Yama adalah seorang anak yang menginjak kelas sembilan yang bersekolah di sekolah yang sama dengan Eiji dan juga Shuta, yaitu Murayama Shiritsu Tateoka Junior High School. Yama yang memiliki nama lengkap sebagai Nakamura Yama itu, merupakan anak satu-satunya dari pasangan suami dan istri yang kebetulan tinggal di kota Higashine, Prefektur Yamagata, Jepang. Kota itu pun berdekatan dengan Kota Murayama.

Yama adalah anak yang pandai bersosialisasi, bahkan dirinya merupakan seseorang yang menjadi kartu As atau seseorang AC dari tim klub baseballnya yang memberinya posisi sebagai seorang Batter (Pemukul) dan juga Catcher (penangkap) yang bisa diandalkan selama tiga tahun ini.

...

Seperti hari-hari yang sebelumnya, Yama saat ini sedang berada di tengah-tengah lapangan bersama dengan tim klub baseballnya. Mereka bersama-sama berlatih untuk kejuaraan antar sekolah yang akan dilaksanakan di Zenkoku Koto Gakko Yakyu Senshuken Taikai atau yang bisa disebut sebagai Koshien musim panas.

Tahun ini merupakan tahun terakhir bagi Yama berlaga di turnamen tahunan yang selalu di adakan di setiap musim panasnya, dan tentu karenanya Yama tidak mau melewatkan kesempatan terakhirnya itu, yang membuat dirinya nyaris setiap hari berlatih baseball bersama-sama dengan teman dan juga adik tingkatnya.

Sore itu, Yama berdiri di dalam Batter's box dengan menggenggam sebuah kayu pemukul dengan panjang satu meter enam puluh centimeter, berwarna putih dengan penampang bergaris merah tengah sebesar tujuh centimeter, dan pembungkus pegangan sebesar empat puluh enam centimeter. Pandangan Yama saat ini fokus menatap sang Pitcher atau sang pelempar bola yang tengah berdiri memegangi bolanya di atas pitcher's plate.

Ketika sang Picther melempar bola ke arahnya, dengan sigap Yama pun memukul bola tersebut, hingga melambung ke atas sana dan mencetak Home Run. Yang karenanya ia beserta dengan timnya berlari dari base ke base hingga mendapatkan nilai dan Run batter in.

Ketika Yama sampai di home plate, tim yang menjadi kawanan dari Yama pun bersorak surai dengan gembira, karena hasil yang diberikan oleh Yama tidak pernah mengecewakan, dan bahkan Satoshi yang menjadi sang pelempar pun kini berlari dan memeluk Yama dengan senang.

"Good job, Yama!" seru mereka kepada Yama tanpa henti, dan diantara mereka yang berseru, Yama mendengar suara gadis yang berteriak histeris atau kesenangan dari kejauhan sana, dan Yama tahu siapa gadis yang berteriak itu.

Pandangan Yama kini beralih menoleh ke arah kursi penonton, dan ia mendapati ada seorang gadis cantik tengah melompat-lompat dan melambai kearahnya dengan senang, melihat gadis itu membuat Yama ikut tersenyum dan membuka topi yang dikenakan olehnya dan melambaikan topi tersebut kepada gadis itu.

"Yuki??" sebuah pertanyaan yang dilontarkan oleh Satoshi pun membuat Yama menoleh menatapnya dan kemudian mengangguk untuk menjawab hal itu, gadis yang berteriak dan melompat-lompat di bangku penonton saat itu adalah sahabat kecil Yama, Yuki. Lagi dan lagi ia menonton latihan Yama tanpa sepengetahuan dirinya, namun karena hal itulah Yama menjadi lebih bersemangat lagi dalam berlatih, karena sahabat kecilnya ada di sampingnya dan menonton permainannya juga.

"Tidakkah seharusnya kau hampiri dia?" tanya anak lelaki dengan nama punggung Makoto kepada Yama, dan pertanyaan itu membuat Yama menggelengkan kepala seraya berucap,

"Iie (tidak) … aku akan ke sana setelah latihan ini usai" jawab Yama kepada Makoto dan juga Satoshi, membuat mereka saling melemparkan senyuman dan berlari bersama menuju sang pelatih yang tadi sempat meniupkan peluit miliknya guna mengumpulkan anak-anak asuhnya.

"Baiklah … latihan hari ini cukup baik, semuanya bekerja dan berlatih dengan sangat baik tak ada penurunan yang terjadi diantara kalian semua, dan itu bagus …" ucap sang pelatih kepada mereka semua yang kini saling melempar senyuman ke arah satu sama lain dan kembali menoleh menatap sang pelatih yang kini menoleh menatap Yama.

"Yama" panggil sang pelatih, membuat Yama menganggukkan kepalanya menanggapi panggilan sang pelatih,

"Pertahankan pukulan mu untuk mencapai Home run! Aku memohon kepadamu" ucap sang pelatih kepada Yama yang kini tersenyum dan kemudian mengangguk dengan pasti untuk menanggapinya,

"Ya! Aku akan melakukannya" ucap Yama kepada sang pelatih yang kini tersenyum senang setelah mendengar ucapan tersebut,

"Okay! Karena ini sudah waktunya untuk pulang, jadi pulanglah dengan segera! Beristirahatlah dan belajarlah yang rajin, kalian mengerti?!" ucap sang pelatih dengan penuh semangat, membuat anak-anak didiknya pun menjawab dengan suara yang tak kalah semangatnya dari sang pelatih,

"Ya!!" jawab mereka serempak, membuat sang pelatih menganggukkan kepalanya merasa puas dan berucap,

"Ayo … pulanglah kalian!" titah sang pelatih kepada mereka, dan perintah itu membuat mereka segera membungkuk hormat kepada sang pelatih seraya berucap,

"Terima kasih!" ucap mereka dengan ramah, sebelum akhirnya membubarkan diri dari lapangan baseball.

...

Yama tengah membereskan tas baseballnya dan memasukkan beberapa pemukul dan juga bola yang akan ia bawa ke rumahnya, diliriknya seseorang yang kini berjalan mendekati kursi pemain, dan itu adalah Yuki.

"Yuki … kau datang juga hari ini?" sebuah pertanyaan yang terlontar dari Satoshi pun membuat Yuki tersenyum seraya mendengus dengan kesal mendengar pertanyaan tersebut, seolah Yuki tidak diperidzinkan untuk datang hari itu.

"Memangnya kenapa?? lagipula aku ke sini bukan untuk bertemu denganmu,Satoshi" ucap Yuki seraya menjulurkan lidahnya mengejek Satoshi yang kini malah tersenyum melihat hal itu, dan Yama yang mendengar dan melihatnya hanya tersenyum menatap pertengkaran mereka berdua.

"Ayo Yuki! Bukankah aku berjanji untuk menemanimu ke toko buku hari ini?" tanya Yama kepada Yuki, dan pertanyaan itu membuat Yuki segera menganggukkan kepalanya dan Satoshi segera bergumam tidak jelas dengan mengatakan,

"Oh … punya janji ternyata, aku pikir Yuki datang karena sengaja ingin melihat kehebatan dari sahabatnya yang tampan!" itulah gumaman yang Satoshi ucapkan, namun bukan menjurus kepada menggumam, ucapan serta nada Satoshi lebih menunjukkan bahwa ia tengah mengejek Yuki yang kini mendengus kesal seraya melemparkan handuk kecil kepada Satoshi yang kini tertawa karenanya.

"Satoshi!" panggil Yama, san hal itu membuat Satoshi menoleh menatapnya yang kini mengedikkan kepala seraya berucap, "Aku pergi duluan ya!" pamit Yama kepadanya, dan membuat Satoshi pun menghentikan tawanya dan mengangguk mengiakan hal itu, dan karenanya Yama dan Yuki pun pergi setelah Satoshi melambaikan tangannya seraya berucap,

"Yah! Sampai jumpa besok!" ucapan Satoshi saat itu lah yang membuat Yama menganggukkan kepalanya dan Yuki membalas ucapannya dengan lambaian tangan san juga senyuman manis kepada temannya yang satu itu.

Yama dan Yuki pun berjalan keluar dari lapangan Baseball menuju ke luar sekolah, "Yuki! Kita akan naik mobil" ucap Yama kepada Yuki, mendengar hal itu akhirnya Yuki pun menoleh menatapnya yang kini menunjuk ke arah sebuah mobil yang terparkir di parkiran sekolah.