"masuk dulu lang,ketemu sama mama" ajak vania
"yaudah yuk"
"assalamualaikum"
"waalaikumsalam,bentar" teriak mama vania
"loh galang vania" ucap vanda
Vania dan galang menyalami vanda terlebih dahulu
"iya tante ini galang" ucap galang
"yaampun udah gede aja yaudah yuk masuk" suruh vanda lalu masuk diikuti vania dan galang
"duduk dulu lang" ajak vania
"bi inah minta tolong buatkan minum ya" ucap vanda pada bi inah yang berada di dapur
"baik nyonya"
"eh tante nggak usah repot repot" ujar galang
"gapapa lang,yaudah kamu ngobrol sama vania dulu tante mau kekamar dulu ngecek laporan dari butik" ucap vanda yang diangguki galang,setelah vanda ke kamar tiba tiba kedua kakak vania turun dan menatap vania tajam
"selamat malam adik kesayangan" ucap tania dan vino membuat vania terkejut
"astagfirullah" kaget vania melihat kakanya
"loh ada galang" ucap vino
"iya bang,gimana kabarnya?" tanya galang saat vino dan tania menghampirinya dan vania
"baik kok lang,thanks ya udah nganterin vania pulang"
"oh ya lang,gina udah pulang dari bandung?" tanya tania
"udah kak dari kemarin" jawab galang
"wahh parah engga ngabarin tu anak kalau udah balik"
"kata kak gina takut dimintai oleh oleh kak" ucap galang membuat vino dan tania tertawa,tak lama bi inah datang membawakan minuman
"diminum lang" suruh vino
"iya bang"
"van diminum juga dong,kok diem aja dari tadi" ucap tania berjalan mendekat disamping vania,sontak vania bergeser dan menggenam erat tangan galang
"Kenapa van?" tanya galang kebinggungan dengan tingkah vania
"oh ya lang tau nggak vania itu sering curhat tentang lo sama kita" ucap vino yang juga berjalan mendekat ke vania,sontak membuat vania membelalakan matanya
"hah? Tentang gue kak?" tanya galang
"iya dia sering curhat kalau lo itu ganteng sih baik tapi cuek,lo perhatiaan sih tapi nyebelin" ucap tania sambil memandang vania yang masih diam saja tak berani berkutik
"terus dia juga bilangg…" ucap vino terpotong oleh vania
"stop cukup,nggak ada ya aku bilang kayak gitu,kalau mau ngadi ngadi jangan sekarang kak nanti aja ya" ucap vania memberikan senyuman yang takt ulus
"oh ya lang dia juga bilang kalau dia pernah sukaa…" ucap tania namun dengan segera vania menampar pipi kedua kakanya lalu berlari menuju kamarnya
"lang makasih udah nganterin,mending lo pulang udah malem" ucap vania sembari menaiki tangga
"hahahaha" tawa puas vino dan tania membuat galang semakin heran
"udah lang gausah binggung,tadi kita lagi ngerjain vania kok" ucap tania yang seakan mengerti apa yang dipikiran galang
"emang vania kenapa kak?" tanya galang
"biasa masalah adek kaka,kaya lo sama gina engga pernah aja" jawab vino
"iya juga sih bang,tapi lucu juga vania kaya gitu tadi" ucap galang diselingi tawanya,drt drt tiba tiba ponsel galang bergetar menandakan ada pesan masuk,dan ternyata dari sang kaka yang minta untuk dibelikan es krim
"oh ya kak bang aku pulang dulu,ada urusan sama kak gina" ucapgalang
"yaudah hati hati ya lang,salam buat gina sama tante audy" ucap vania
"iya kak,salmin juga buat tante vanda sama vania"
"siap deh,yaudah yuk bang vino anterin kedepan" ucap vino yang dangguki galang
DIKAMAR VANIA
"duh mampus banget gue,punya kakak gila semua malu maluin aja,mana ada galang tadi" kesal vania didepan cermin
DIRUANG TAMU
"malu banget tu pasti si vania,apalagi tadi pipinya sampe kek tomat,haha" ucap tania dengan girang
"iya sih,tapi sakit juga ditampar vania" sahut galang yang baru saja masuk kedalam rumah setelah mengantar galang kedepan
"iya mana namparnya kenceng banget,tapi udahlah pasti vania malu banget" ucap tania lalu meninggalkan vino
"ehh tan mau kemana?" tanya vino
"ngebucin" jawab tania
"dih kebiasaan,engga ada bosenya apa bucin mulu,dasar" sinis vino
"dihh kayak situ engga aja" ucap vania diatas tangga
****
Vania sudah berganti pakaian memakai piyama tidurya,ia segera sholat isya lalu menuliskan sebuah catatan dikertas dan ditempelkan didepan pintu kamarnya
Tania yang sedang asik mengobrol dengan marcel lewat telfon tiba tiba terhenti,karena tania sudah diteriaki sang kakak untuk makan malam
"udah dulu ya cel,aku mau makan" ucap vania
"iya,besok aku jemput buat ke kantor jangan lupa" jawab marcel
"yaudah see you,assalamualaikum"
"waalaikumsalam" jawab marcel lalu tania mematikan sambungan telfonya
"Tann buruan ditunggu mama" teriak vino dari luar
"iya bentar"
"ajak vania sekalian,kakak mau ketoilet dulu"
"iya bawel"
Tania keluar kamar lalu berjalan ke kamar vania yang berada tak jauh dari kamarnya,mungkin hanya 10 langkah
"kamarnya aja samping kamar gue,kenapa engga sekalian dipanggil coba,dasar kakak aneh" omel tania entah pada siapa
"vann maak.." teriak vania namun terhenti karena tulisisan yang ada didepan pintu vania AKU UDAH MAKAN DIRUMAH GALANG DAN SEKARANG AKU MAU TIDUR,SALAM MANIS DARI ANAK DAN ADEKMU TERSAYANG
"ada ada aja kelakuan itu anak" guman tania
"yaudah good night baby gurlll" teriak tania dari luar kamar
"berisikk" teriak vania yang tak mau kalah dan membuat tania tertawa
Tania berjalan kebawah untuk makan malam,sedangkan dimeja makan sudah ada vanda dan vino yang menunggu kedua gadis perempuan tak lain lagi tania dan vania
"loh vania mana tan? Kan tadi kakak nyuruh kamu manggil tania" tanya vino
"iya tan,panggil gih" suruh vanda
"vania udah tidur,tadi dia udah makan dirumah galang" jelas tania
"sok tau banget lu tan" tuduh vino
"emang tau,orang tadi vania nempelin note didepan pintu kamarnya,kalau gak percaya lihat aja sendiri" kesal tania
"udah udah kalian mau makan apa ribut" lerai vanda
Mereka bertiga makan dengan tenang dan sesekali saling mengobrol
"hubungan kalian gimana?" tanya vanda
"hubungan gimana mah maksudnya?" tanya vino
"ya hubungan kalian sama pasangan masing masing lah" jelas vanda
"emm kalau tania sama marcel sih baik baik aja" sahut tania
"sama vino sama indah juga baik baik aja" ujar galang
"berarti Cuma vania yang udah engga baik baik aja" guman vanda
"hah? Maksud mama hubungan vania sama sam,emang kenapa?" tanya tania,karena setaunya tanis sedang menjalin hubungan dengan sam dan hubungan keduanyapun terlihat baik baik saja
"mereka udah putus"
"what?!" kaget tania dan vino
"mama tau dari mana?" tanya vino
"vania sendiri yang bilang tadi siang" jelas vanda
"kok vania engga cerita ya,biasanya kalau ada apa apa dia cerita" guman tania