"ya gimana mau cerita,orang kalian aja dari tadi pagi ribut terus" ucap vanda
"iya juga ya,besok aja deh ngeintrogasi itu anak" ucap vino
"yaudah kalian lanjut makan lagi,habis itu istirahat,oh ya tania nanti kamu bantu mama ngecek laporan keuangan sama barang yang keluar masuk dari butik ya" minta vanda
"oke ma"
Setelah selesai makan,vanda dibantu bi inah dan mbak ning membereskan meja makan,sedangkan vino sudah berada dikamarnya
PAGI HARI
"morning semuanyaaa" teriak vino
"astagfirullah pagi pagi ada aja kelakuanya" sindir vania
"biarin,ehhh ikut sarapan ya neng engga kabur lagi" sindir vino balik
"hobi banget berantem" sindir tania pada sang kakak dan adek
"kaya situ engga aja" balas vania dan vino kompak
"udah masih pagi juga ribut,mau sarapan apa ribut" lerai vanda
Akhirnya mereka berempat sarapan dengan tenang dan diselingi canda tawa serta ribut kecil kecilan antara sang kakak dan adek
"kak tania aku nebeng ya" mint avania
"no,kakak hari ini mau pergi sama marcel" tolak tania
"kebiasaan" kesal vania
"emang mobil kamu kenapa van?" tanya vanda
"enggak kenapa napa sih ma,Cuma males aja berangkat sendiri" jelas vania
"supir kan ada" sahut vino
"males,bareng kak vino aja ya,pliss" mohon vania dengan baby facenya
"iya iya ribet amat" ujar vino
"nahh marcel udah sampai,tania berangkat dulu ya semuaa" ucap tania sembari menyalami mamanya dan mencium pipi sang mama serta vania
"dih najis" teriak vania,namun diacuhkan oleh tania
Tania berjalan keluar rumah menemui marcel yang sedang mengobrol dengan pak udin dan mang abdi supir dan tukang kebun pribadinya
"marcel,maaf ya lama" ucap tania
"engga kok,yaudah langsung berangkat nih" tanya marcel
"iya nanti ketemu gina sama reno dikantor aja habis itu baru kita bahas double datenya" jelas tania
"engga sekalian triple date apa fourdate aja gitu?" tanya marcel
"maksud kamu 3 pasangan atau 4 pasangan gitu?" tanya tania balik
"iya,kalau mau 3 nanti bisa ajak vino sama indah sekalian kan" jelas marcel
"engga usah deh,kak vino biar me time sendiri sama kak indah kayaknya mereka berdua mau cari cincin buat tunangan" ucap tania teringat jika minggu depan adalah tunangan sang kakak
"yaudah sama vania aja" ucap marcel
"vania jomblo kak" ucap vania yang ternyata sudah keluar rumah Bersama vino
"masa sih van,sam kemana udah putus?" tanya marcel namun diacuhkan vania
"udah bro jangan tanya itu,ntar diamuk mampus" ledek vino
"emang ya cewe sensian banget" ucap marcel lalu mendapat lirikan tajam dari tania
"kalau kamu engga kok sayang" jelas marcel
"dih gombal padahal kak tania sensian banget" sahut vania
"diem lu van,jomblo aja songgong" ucap tania
"biarin jomblo banyak yang sayang,wlee" ucap vania namun tak dibalas oleh tania,karena memang tak bisa dipungkiri banyak yang sayang sama vania termasuk dirinya sendiri
"udah udah van berangkat,masuk mobil" lerai vino
"yaudah ayo,situ juga ngapain masih disitu" balas vania
"iya iya punya adek bawel banget,masuk dulu" suruh vino lalu vania berjalan masuk ke dalam mobil sang kakak
"bro jagain adek gue,buruan dilamar" goda vino pada adik serta sahabatnya
"gue sih sebenernya pengen cepet cepet ngelamar terus nikah,tapi ini ni belum siap,nungu lo dulu katanya" ucap marcel yang ikut ikutan menggoda tania
"ihh apaansih" kesal tania
"dih pipinya merah" ucap marcel
"gue udah mau otw kok tenang aja,habis gue lu langsung aja lamar tania" goda vino lalu berlari masuk kedalam mobilnya sebelum mendapatkan amukan tania
"kakkkk" teriak vania namun mobil vino sudah melaju meninggalkan halaman rumah
"yaudah yuk" ajak marcel
"yuk kemana?"tanya tania
"KUA" ucap marcel santai
"ihh au ah males" ucap tania dengan kesal lalu masuk kedalam mobil
"aku serius ini,mau nggak?" goda marcel
"bodoo" teriak tania
Marcel menyusul tania masuk mobil sembari senyum senyum karena berhasil menggoda sang kekasih
Disisi lain vino dan vania sudah berada dijalan menuju kampus vania
"kakak jadi tunangan sama kak indah?" tanya vania
"ya jadilah,emang kenapa?" tanya vino balik
"gaada apa apa sih,emm habis tunangan terus nikah?" tanya vania lagi
"iya,tapi kalau nikah kayaknya entaran dulu deh,tunggu tania tunangan dulu habis itu kakak nikah" jelas vino
"what? Kak tania mau tunangan juga?" tanya vania
"iyalah,marcel juga udah mapan mau nunggu apalagi coba,tania juga udah siap"
"apa apaan,gaada ya kayak gitu aku engga bakalan setuju kalau kak tania juga tunangan dalam waktu deket ini" kesal vania tiba tiba,sedangkan vino menahan tawanya karena telah berhasil mengerjai adiknya yang satu ini
"emang kenapa?" tanya vino,sebenarnya vino sudah tau alasan vania menolak sang kakak perempuanya untuk tunangan dalam waktu dekat ini
"kak tania juga baru 21 tahun masih muda" jawab vania asal
"indah juga baru 23 tahun,masih muda juga" sahut vino
"ya bedalah kak,23 sama 21 itu beda,pernah sekolah engga sih" kesal vania
"tapi van,perempuan itu sekitar umur 22tahun aja udah siap nikah kok,bentar lagi kan tania juga 22 tahun jadi nggak masalah dong" jawab vino seakan ingin lebih membuat vania kesal
"emang mama setuju kak tania nikah muda,pasti engga setuju"
"kata siapa mama engga setuju,mama setuju aja kalau tania mau nikah tahun ini,atau mungkin tania nanti nikahnya bareng kakak"
"engga mungkin" tegas vania
"yang engga mungkin itu kamu van"
"engga mungkin apaan?" tanya vania
"mama engga akan mungkin setuju kalau kamu yang nikah tahun ini,haha" ledek vino
"dih ogah juga nikah tahun ini" kesal vania
"kamu kok kelihatan engga setuju gitu kalau tania mau nikah atau tunangan" tanya vino
"bukan engga setuju kak,vania justru seneng juga kalau kak tania nikah atau tunangan,tapi ya jangan dalam waktu deket ini dong" jelas vania
"emang kenapa,yang mau tunangan atau nikah kan tania kenapa kamu yang ngatur jadinya"
"ahh kakak ini,tau nggak sih patah hati seorang adik perempuan itu saat kakak perempuanya udah Bersama pasangan hidupnya" jelas vania dengan nada yang cukup kesal membuat vino sudah tak kuat menahan tawanya karena ekspresi vania yang sangat menggemaskan
"kenapa malah ketawa gitu,gak ada yang lucu" kesal vania
"van van kamu ini,kakak itu Cuma ngerjain kamu,tania juga udah bilang sama kakak kalau dia bakal tunangan setelah kakak nikah,dan habis itu baru tania mikirin buat nikah kapan,yang pasti engga tahun ini" jelas vino
"jail banget jadi orang" kesal vania
"ya habisnya kamu kalau marah itu bukanya bikin orang takut tapi malah bikin orang pengen ketawa" ledek vino
"engga peduli"
"eh bentar bentar van,kamu bilang patah hati seoarng adik perempuan adalah Ketika kakak perempuanya telah menemukan pasangan hidup,nah berarti kamu engga patah hati dong kalau kakakmu yang ganteng ini mau nikah"
"ya sebenernya patah hati sang adik itu Ketika kakaknya udah nemuin pasangan hidup,bukan Cuma kakak perempuan aja sih cowok juga,tapi kalau kakak cowonya itu kek iblis ya aku mah bodoamat mau nikah apa engga" ledek vania
"wah kurang ajar ya kamu van,awas aja kalau pas kakak nikah kamu nangis " ucap vino
"dih make up aku nanti luntur jadinya"
"udah sampe ni mau turun apa lanjut ribut"
"turunlah,yaudah aku masuk dulu kak,makasih udah nganterin" ucap vania hendak keluar mobil
"iya,yang bener belajarnya biar cepet lulus"
"iya berisik" ucap vania lalu keluar dari mobil dan mobil vino Kembali melaju sedangkan vani berjalan masuk ke kampusnya,namun…
"vaniaa tunggu" teriak seseorang