hubungan? Engga ada apa ap gue sama galang Cuma temen"
"engga mungkin,keliatan banget tadi galang khawatir banget sama lo pas itu sik mak lampir dorong lo"
"perasaan lo aja kali,gue beneran cume temenan gak lebih"
"sekarang sih temenan,gatau nanti"goda dania
"dih apaansih lo" ujar vania dengan pipi yang berubah menjadi merah
"ciee salting" ledek dania namun tak dihiraukan vania,karena vania tau berdebat dengan dania hanya membuatnya buang buang waktu karena ujung-ujungnya dia uga yang mengalah karena dania tak mau kalah
****
Vania berada diruang keluarga,ia sedang sibuk dengan ponselnya dan mengomel-ngomel tak jelas hanya karena sedang bertukar pesan dengan sang kakak perempuanya
Kak T-aniaya
Van sore jemput gue dikantor,ini perintah
Gak,gue capek
Banyak alesan,
Cuma suruh jemput aja ribet banget
Situ juga ngapain nyuruh-nyuruh orang,
bikin ribet
Hello lo adik gue bukan sih
nyebelin banget
Perginya sama siapa,
pulangnya suruh jemput siapa
Marcel ada meeting mendadak
dikantornya jadi ya gabisa jemput
Yaudah tinggal pesen taksi
atau ojol aja susah banget
Gak pokoknya jemput ya jemput,
Cuma jemput doang gak lebih
Nggak ya nggak!!
Awas aje ye lo kalau nebeng gue!
Bodoamat gue gak peduli
Adik laknat
Setelah chat terakhir dari tania vania hanya mereadnya saja tak berniat membalas pesanya
"kebiasaan banget,kenapa coba tadi engga berangkat ke kantor sendiri jadi orang kok manja banget,kalau ginikan nyusahin,punya kakak gaada satupun yang bener heran gue" omel vania tak jelas membuat vanda yang tak sengaja lewat bertanya kebinggungan
"van kenapa?"
"eehh mama,enggak kok ma vania gapapa" jawab vania yang lalu berdiri dan menyalami tangan mamanya
"yaudah deh kirain ada apa ngomel-ngomel sendiri"
"yaudah ya ma vania mau ke kamar"
"engga makan dulu"
"tadi udah ma dikantin kampus" ucap vania lalu berlari ke kamarnya
"vania vaniaa,mama Bahagia banget kamu bisa tumbuh menjadi gadis yang ceria dan periang,mama engga mau kamu terus terusan terpuruk seperti 10th lalu" ucap vanda dengan air mata yang sudah siap terjun membasahi pipinya
Dikamar vania langsung merebahkan tubuhnya diatas Kasur,ia teringat akan kejadian tadi saat tak sengaja berpapasan dengan aliya,vania berfikir keras sebenarnya apa yang vania lakukan sehingga aliya terlihat benci dengan vania
"gue tuh punya salah apaan sih sama itu anak bisa bisanya sebenci itu dia sama gue,au ah pusing mending gue mandi aja"
Vania berjalan masuk kekamar mandinya lalu melakukan ritual mandi sambil bernyanyi-nyanyi riaa
"KURASAKANNN PUDAR DALAMM HATIKUU RASA CINTAA YAG ADAA UNTUK DIRUMU,KULELAH DENGAN SEMUA YANG ADAAAA INGINKU LEPAS SEMUAAAA"
Setelah kurang lebih 30 menit vania keluar dari kamar mandi memakai baju santainya dengan rambut yang masih basah,ia segera melangkahkan kakinya menuju meja rias lalu mengeringkan rambutnya. Setelah selesai dengan pekerjaanya ia langsung mengambil ponselnya lalu keluar kamar dengan niat ingin menikmati udara siang dirooftop,baru sampai didepan pintu kamar vania melihat sang kakak yang baru saja pulang dari kantor
"dianterin siapa?" tanya vania
"ngapain tanya-tanya!"
"engga juga sih Cuma pecitraan aja" ucap vania lalu berlari menjauh dari sang kakak
"gila banget ya Allah punya adik kek gitu" ucap tania
Dirooftop vania menikmati angin siang yang hampir menjelang sore,vania teringat akan sesuatu yang selama ini ia simpan seorang diri
"papa sekarang dimana ya,apa papa masih inget sama aku,mama,kak vino dan kak tania,kenapa dulu mama sama papa harus pisah gini,vania kangen banget sama papa tapi vania juga benci sama papa karena papa ninggalin vania gitu aja" ucap vania,tanpa ia sadari air matanya sudah terjun deras membasahi pipinya,vania memang anak yang ceria dan periang namun Ketika ia sendiri ia bisa menjadi anak yang pendiam sekaligus cenggeng
Drtt drtt drtttt….
Suara dering ponsel membuat vania tersadar dan segera menghapus air matanya lalu mengangkat telfon
"hallo"
"hai van,kamu dimana?" tanya orang dalam seberang telfon
"elooo,lo ngapain hubungin gue lagi" ucap vania dengan nada tinggi
"van aku Cuma mau memperbaiki hubungan kita" sahut sam
"nggak! Kita udah selesai jadi stop gangguin gue!" tegas vania lalu menutup telfonya secara sepihak
"kenapa sih lo gangguin gue terus sam,kenapaaa?! Lo buat gue susah ngelupain lo,gu benci sama lo sa, gue bencii!" teriak vania
"astagfirullah mau pecah kuping guee" ucap tania yang tiba-tiba dibelakang vania
"allhuakbar mamaaa" kaget vania Ketika melihat sang kakak
"heh lu pikir gue setan apa,kaget sampe segitunya"
"salah siapa dateng tiba-tiba kek jelangkung"
"lo aja yang gasadar gue dateng,teriak-teriak mulu sih"
"biarin mulut-mulut gue" kesal vania
"udahlah males ribut gue,oh ya lo tadi ngapain teriak-teriak benci sama sam lah,susah nglupain,kenapa sini cerita" ujar vania lalu duduk dikursi yang berada didekat vania
"kakak tau kan aku udah putus sama sam"
"iya tau,kenapa bisa putus?" tanya tania
"sam yang ngeduain aku,dia juga yang minta putus duluan" jelas vania
"kok bisa,kamu yang diduain tapi sam yang minta putus"
"aku marah sama sam dan engga mau dengerin dia ngomong ataupun jelasin itu semua karena aku juga udah yakin dia selingkuh dari aku,cewenya aja temen aliya yang sedari dulu suka sama sam terus waktu pacarana sama aku sam juga kadang jalan berdua sama cewenya itu alesanya ngerjain tugas,ya awalnya aku percaya aja karena mereka emang satu fakultas,tapi karena aku kecewa sama sam"
"kamu sedih putus sama sam?"
"engga tau"
"kok bisa gatau sih,kan kamu yang ngerasain"
"disatu sisi iya emang sedih,nyesek kecewa tapi disisi lain juga biasa aja gitu kayak yaudah mau gimana lagi takdirnya gabisa barengan jadi lebih kepasrah aja" ujar vania dengan mata berkaca-kaca
Tania yang mendengar cerita sang adikpun merasa kasihan
"hufthhhh…. sini peluk" ucap tania lalu menarik tubuh vania dalam pelukannya
Setelah dari rooftop vania dan tania turun lalu masuk kekamar masing-masing. Vania masuk kekamar lalu mengambil air wudhu untuk sholat ashar,setelah sholat vaniamembuka macebooknya dan mengerjakan beberapa tugas kuliahnya.
Vino baru saja pulang dari kantornya,ia menyalami mamanya dan langsung menuju kamaarnya,namun saat hendak masuk kamar tania datang
"kakk" panggil tania
"kenapa sih? Kakak mau istirahat"
"emm udah cari cincin?" tanya tania
"nanti malem emang kenapa mau ikut?"
"dih ogah nanti malem aja gue mau double date"
"dih songgong lu,yaudah mau ngapain tanya-tanya udah beli cincin segala"
"Cuma nanya aja sih engga ngapa-ngapain juga" cengir tania merasa tak berdosa
"gitu doang? Gajelass" kesal vino lalu masuk kedalam kamarnya
Adzan maghrib sudah terdengar,vania meletakan macebooknya lalu melaksanakan sholat maghrib,lalu ia keluar kamar untuk mengambil minum
"ngapain van?" tanya vanda yang melihat anak bontotnya di dapur
"ambil minum ma"
"udah sholat?"
"udah ma,yaudah vania kekamar lagi yam au nyelesain tugas" ujar vania lalu meninggalkan vanda
Vania sudah menyelesaikan tugas kuliahnya,jam menunjukan pukul 19.15 vania membereskan meja belajarnya lalu sholat isya,setelah sholat vania mengambil piyama dikamarnya lalu menuju kamar mandi untuk berganti pakaian,setelah itu vania turun untuk makan malam
"lah kok masih sepi" heran vania saat mendapati meja makan taka da orang,vania tak mau ambil pusing ia segera duduk dikursinya sambil menunggu mama dan kedua kakaknya,tak lama kemudian vania melihat vino turun dari tangga namun vania terhrran-heran karena vino memakai baju rapi
"loh kak,mau makan ngapain harus pake baju rapi segala" heran vania
"kakak mau pergilah,mau beli cincin tunangan sama indah" jelas vino
"dihh,terus kak tania sama mama mana gue laper ini"
"mana gue tau,nahh itu taniaa" ucap vino sambil menunjuk vania yang berjalan kearaahnya
"lah ini juga ngapain rapi amat,mau ikut beli cincin?" tanya vania
"enggalah,gue mau jalan sama marcel mau doble date sama gina reno" jelas tania
"hah?! Berarti gaada yang makan dirumah dong!"
"ada mama" ucap tania santai
"gila ya lo berdua ngebucin mulu"
"jomblo gausah iri" ujar vino dan tania bersamaan
"heh apaan ini mau makan malam aja ribut dulu" lerai vanda yang baru saja datang
"Au ah pusingg,ma ayo makan vania laper" ucap vania lalu Kembali duduk dikursinya
"iya van,kalian berdua berangkat sekarang gih jangan pulang malem" ucap vanda lalu vino dan tania menyalami tangan vanda
"iya ma,yaudah kita berangkat,van berangkat dulu"
"hm"
Mereka berdua keluar dari rumah,vino menuju garasi untuk mengambil mobilnya sedangkan tania menghampiri marcel yang sudah menunggunya