Hari ini adalah hari pernikahan hanny. Dengan siapa?
*
Semua tamu sudah datang ke tempat acara. Disebuah gedung mewah yang sudah didekor sangat indah. Mama dan papa hanny tak perduli siapa hanny, dari mana asalnya. Rafael juga sudah mengatur semua dokumen hanny.
"Saya berjanji akan mencintai dengan seluruh jiwa dan raga saya, dalam sehat atupun sakit."
"Saya menerima hanny sebagai istri saya. Sampai tuhan memihsahkan kita."
"Saya juga menerima rafael sebagai suami saya. Dalam sehat mau pun sakit. Suka ataupun duka. Selamanya."
Hanny dan rafael sudah dialtar pernikahan. Seorang wali menikahkan mereka. Mereka berhadapan dan saling memegang tangan satu sama lain. Mengucapkan sumpah pernikahan.
Setia selamanya.
"Kiss.."
Bisma berteriak diantara para tamu. Akhirnya rencana sang mama dan diringa berhasih. Mereka hanya ingin memancing rafa agar rafael bisa mengakui perasaannya pada hanny.
"Cium.."
"Cium.."
Papa dan mama rafasl malah ikutan. Mereka juga meminta para tamu undangan untuk mengatakannya.
Hanny tertunduk malu. Rafael melirik hanny untuk bertanya.
"Boleh?" lirihnya. Hanny mengangguk.
Rafael melangkah mendekati hanny. Dia bersiap mendaratkan bibirnya. Para tamu ingin dibibir, tapi rafael mempermainkannya. Hanny sudah bersiap untuk menerima dibibir.
Cup...
Sebuah kecupan jatuh dikening hanny. Hanny sedikit kecewa. Mama dan papa rafael juga. Bisma apalagi.
"Yahh, kok cuma dikening sih kak. Gak seru ah!" katanya berteriak.
"Bibirr.."
Papa dan mama namjoon malah memprovokasi para tamu lagi. Rafael melirik hanny seakan kembali meminta izin.
Cuppp..
Kali ini bibir rafael menempel dibibir hanny. Menikati manisnya bibir wanita yang ada didepannya dan seakan lupa sama semuanya.
"Udah woy. Kelamaaann.." teriak bisma lagi.
Hanny dan rafael sama hanyut dalam kecupan mereka. Mereka tak sadarkan diri. Keduanya pun melepaskan tautan bibirnya.
"Mama seneng banget akhirnya kamu resmi punya mama sayangg..."
Setelah selesai upacara mereka kembali ke hotel. Baru nanti malam akan ada pesta untuk hanny dan rafael. Mereka akan menemui beberapa rekan kerja rafael dan papanya.
"Mama seneng bangett.."
Mama rafael tak mau jauh-jauh dari hanny. Dia terus berjalan disamping hanny dan menggandeng tangannya.
"Hanny juga bahagia jadi anak mama." kata hanny melirik mama mertuanya yang sangat baik.
"Raf, pesen secepatnya ya." kata sang mama pada rafael yang ikut berjalan disisi lain hanny.
"Pesen apa ma?" bisma yang sejak tadi disamping mamanya, hanya menyimak percakapan mama dan kakak iparnya itu jadi penasaran.
"Pesen mainan kecil yang lucu lah." jawab papa rafael yang ada disisi bisma.
"Beli aja ma, cari ditoko mainan." dengan polosnya bisma menjawab.
Tugg..
Mama rafael kesal, dia memukul lengan taehyung yang sejak tadi menggandengnya. Rafael, hanny dan papanya tertawa.
"Sok polos dia." kata rafael.
"Dua raf, cewek cowok, biar lengkap." sambung papa rafael yang membuat hanny makin malu.
"Habis ini, masuk ke kamar hotel. Langsung ya raf." kata sang mama.
"Apaan sih ma." sanggah rafael.
Mereka ada di koridor rumah sakit. Banyak karyawan dan orang yang menginap dihotel itu lalu lalang. Walau sebenarnya itu hotel milik keluarga rafael, tapi suara mamanya itu sangat jelas. Rafael meminta mama diam.
Rafael ke kamarnya dengan hanny. Sementara mamanya dengan sang papa. Tapi bisma yang tak mau tidur sendiri malah ikut masuk ke kamarnya. Kamar keduanya tepat bersebelahan. Tapi ruangannya kedap suara. Jadi aman. Hampir semua kamad dihotel mereka kedap suara. Untuk menjaga privasi. Mereka juga butuh surat-surat resmi untuk memesan kamar.
"Semoga berhasil ya!"
Mama dan papa rafael menyemangati rafael dan hanny yang akan masuk ke kamar.
Rafael langsung mengajak hanny masuk dan menutup pintunya.
"Ada-ada saja tingkah mama sama papa." rafael geleng-geleng.
*
Keduanya sudah ada di kamar mereka, rafael dan hanny. Rafael menatap hanny yang jalan didepannya. Hanny masih ragu soal satu hal, perjanjian.
Hanny menghentikan langkahnya dan berbalik menatap rafael.
"Tuan, beneran perjanjiannya dibatalkan. Tuan beneran sayang sama saya?" tanya hanny dengan polosnya.
Rafael terkekeh. Hanny bener-bener polos. Itu yang dia suka. Makin polos pasti makin nikmat. Arghh.. Otak rafael sudah kemana-mana. Tapi dia malah punya ide untuk menjailinya.
"Gak. Maaf ya." katanya, melewati hanny dan duduk dipinggiran tempat tidur. Dia melonggarkan dasinya yang terasa mencekik leher sejak tadi.
"Kamu tau lah kenapa alasannya saya melakukan ini." lanjut rafael yang makin membuat hanny badmood.
Bodohnya hanny, dia percaya kalau rafael itu benar-benar mencintainya dan cemburu sampai mengakui perasaannya dan membatalkan rencana pernikahannya dengan bisma.
Rafael masih saja menyebalkan bagi hanny.
Hanny tak perduli, dia bergegas ke kamar mandi untuk melepas pakaian pengantinnya.
*
Ketika itu hanny sedang memilih gaun pengantin bersama bisma. Dan menjelang hari H. Rafael tak tahan lagi, dia tak bisa melihat hanny dengan sang adik. Rafael menemui mamanya dan mengatakan semuanya.
"Ma, rafael sayang sama hanny. Rafael beneran cinta sama hanny. Jangan nikahkan hanny dengan bisma, ma." kata rafael di ruang tamu secara tiba-tiba.
Disana ada papa, mama, hanny dan juga bisma. Besoknya adalah hari pernikahan hanny dan taehyung. Bisma tak bisa membiarkannya.
Semua orang tersenyum mendengar pengakuan rafael. Apalagi sang mama dan hanny. Hanny sangat senang perasaannya dibalas rafael. Tak sia-sia.
"Ok, kamu urus semua dokumen. Kamu nikah sama hanny." kata sang mama dengan puas.
Sebenarnya bisma juga tak ada niatan untuk menikahi kekasih kakaknya. Dia, mamanya dan juga papanya, juga hanny memang sengaja menjebak rafael agar dia mau mengakui perasaannya pada hanny.
*
Hanny kira rafael sungguh-sungguh pada waktu itu. Tapi ternyata tidak..
Hanny masih ada di kamar mandi. Dia malah menyalakan air shower kamad mandi dengan full. Hanny berjongkok dan menenggelamkan wajahnya, dia menangis.
"Kenapa sih lo harus cinta sama orang kayak rafael. Brengsek, gak punya hati, gimana dia mau cinta sama lo." lirih hanny sambil menangis di kamar mandi.
Tok tok...
Sampai suara ketukan pintunya membuat hanny tersadar, dia harus berhenti menangis. Kemungkinan rafael yang mengetuk pintunya, kalau bukan siapa lagi?
"Cepat selesaikan. Ganti baju dan makan dengan mama sama papa dulu. Siap-siap Setelah ini kamu harus ikut saya menemui rekan-rekan kerja saya." teriak rafael dari luar.
Bulsyet..
Dasar rafael menyebalkan. Didepan mama dan papanya dia manis. Bilang cinta. Tapi ketika tak ada mama dan papanya, dia acuh lagi.
"Gue benci lo tuan. Dasar cowok brengsek gak ada hati!!! Kenapa gue harus terjebak dan jatuh cinta sama elo sih yang gak punya hati, yang gak bisa suka sama gue." hanny dibalik pintu memaki-maki rafael.