"ibuk!! mau nanya boleh buk?" tanya nila dari belakang sambil mengacungkan tangan
"iya boleh silahkan mumpung giliran kalian masih lama" balas bu sri memaklumi kami entah kenapa tiba tiba menjadi lemah lembut
"kenapa ya buk kok polisi datang lagi sih,kan dah jelas jelas kemarin kami ditanya tanya! dan semuanya dijawab dengan jujur justru pak polisi itu yang terlihat mencurigakan!" cetus nila merasa tak nyaman karena ditanya tanya terus dan memakan waktu yang cukup lama
"iya buk terus anehnya lagi kami dikasih minuman padahal jarang jarang polisi kasih kami minuman dan makanan dan suasananya menjadi santai padahal seharusnya tegang" sahut indry dari peetengahan barisan yang ikut merasa tak nyaman
"nah kalian tau tidak itu minuman minuman apa? gak tau kan, itu minuman diberikan kepada kalian agar menjadi lebih baik dan bisa berkata jujur meski terpaksa dan menyelesaikan masalah dengan lebih cepat dari perkiraan" bu sri menjawabnya dengan santai,biasanya dia sering emosian mungkin sadar sudah tua hehe
"jujur saja buk setelah minum itu saat pulang kata mama saya saya sering marah marah dan mengkomen semua hal yang tak ingin didengar! kadi buk ayo jawab itu minuman apa?? "sahut lily dengan cetus dan merasa janggal dengan kejadian semalam
"gimana ya sebenarnya ibuk gak mau membeberkan ini tapi pasti ada salah satu dari kalian yang mendengar percakapan lalu kabur kan? sudahla sepertinya sudah terlambat untuk dihentikan,minuman itu berisi bubuk kejujuran yang sering dipakai saat introgasi para tersangka terutama anak anak seumuran kalian,karena dimasa masa ini kalian pasti akan berbohong dan lagi disengajakan dibuat jadwal dadakan supaya kalian tak bisa menyiapkan alasan!" balas bu sri dengan tegas
"wah pantes semalem saya komenin semua ornag yang saya lihat dijalanan ampe mama saya jugak bingung kenapa saya jadi kek gitu! " sahutku merasa geli hati
"HAHAHAHA komenin semua orang yang lewat didepan mata lo? HAHAHAAH sumpah ngakak banget gabut ya lo HAHAHAAHHAAH" sahut devan sambil menertawakanku
"mana ada ya! gw tau sopan santun gak kek lu, kan udah gw bilang itu efek dari obat kejujuran!" balasku cetus padanya yang memang susah dikasih tau
"HAHAHAHAHAH percaya lo kek gituan? gw gak dikasih minum tuh" balas devan tak percaya
"lah gw bilang kek gitu karena gw ngerasain! lo sih kasian namoak banget bau bau pelaku nih upss haha" balasku mengejeknya
"oh ya? mau cium lagi? nih sini ayo sini" ucapnya sambil memegang kerah baju dan menyodorkannya ke arah ku
"ewhh,ogah banget sorry yaw mending gw cium baju raka dari pada punya lo!" balasku merasa jijik serat cetus terhadapnya
"hei sudah sudah ini bukan ajang perdebatan,tidak lihat guru ada disini? apa saya kurang galak?"sahut bu sri emosi
"maaf buk" ucapku menundukan kepala
"sudahla duduk kalian semua dengarkan nama diabsen kalian untuk dipanggil kesana! tidak ada sesi tanya jawab lagi! " ucapnya tegas tapi seperti kesal dengan kelakuan kelas kami yang ribut bagaikan pasar serba seribu
"absen ke 2 kesana" teriak bu sri
"absen ke 3 " teriaknya lagi
Setiap 20 menit pasti bu sri akan teriak dan memanggil siswa ke sana secara bergantian sungguh bu sri sangat ribut! Sampai seterusnya berlangsung dia buat seperti itu agar muridnya tenang dan tidak ada waktu untuk berbicara,gak capek apa?
haduhh bising banget sih ni guru sakit telinga gw gumamku dikelas
andai raka masih hidup pasti gw gak lesu gini,tapi gw gak sepenuhnya lesu! gw masih didatangin raka dimimpi gw kok, jadi gw gak galau lagi hihihi seneng banget gw nih gumamku sambil tersenyum serta tertawa ringan
"Reina,reina,reina!!!!!!!!" panggil bu sri kearah ku tapi panggilan ketiga dia mendatangiku lalu teriak dikupingku,sungguh memalukan! bisa bisanya
"ah iya buk ada apa? maaf saya tadi ngelamun" sahut ku dengan suara kecil karena malu
haduhh bodohnya aku gumam ku menyesali perbuatan tadi
"heh kamu ini ya disaat penting gini malah ngelamun ngehayal apa sih kamu hah? ngehayal nikah ama cowokmu? emang kamu punya cowo? jadi gak usah ngehayal, bikin menyemak aja!" jawabnya cetus
"biasa la buk ngehayal kawin ama raka padahal kan ya raka udah gak ada pasti sad banget ututututut, hahahahaha jangan stress nanti jadi gila loh" sahut luna mengejek dari barisan depan
"jangan sambung menyambung apalagi sata saya berbicara kamu kira ini sabang sampai merauke? " jawab bu sri cetus dan serius karena dia tipe orang yang tak suka dipotong saat berbicara
mampus lu hahaha gumamku menahan tawa
"baik bu saya maaf" balas luna malu
"oke, jawab reina tadi kamu ngelamun apa? dan sekarang ini giliran mu pergi!" tanya bu sri
"saya tadi ngelamun mama saya buk lagi ngapain saya mohon maaf, izin keluar ya buk" ucapku berdiri dari kursi yang ku tempati lalu pergi meninggalkan kelas tanpa mendengar jawaban dari bu sri
ah bisa bisanya gw ngelamun tadi malu banget, untung gw gak gagap, sialan jugak buat lu luna tunggu aja tanggal mainnya gumamku dikoridor menuju ruang sebelah
krekk.... bunyi suara geseran pintu
"permisi,saya reina dari kelas sebelah" sapa ku sopan dan ramah
ternyata sudah ganti orang dan kini tak disediakan minuman atau makanan sepertinya orang ini tak berhak dicurgai gumamku sambil melirik meja serta orang tersebut
"ah baik tanpa basa basi langsung saja sehari sebelum kematian raka bukan kah kamu mengajaknya pergi ke cafe bersama rombongan lain?" tanya pak polisi
"jawab jujur saja karena teman teman kamu sebelumnya jugak menjawab dengan jujur dan kalau kamu berbohong disini sudah ada rekaman CCTV serta pengakuan dari mama korban!!" balasnya mengancam
hah kapan gw ke cafe? kok gak ingat,aduh gimana nihhh gumamku panik dan berpikir kalau bilang enggak nanti dikira bohong trus masuk penjara,haduh gimana nih!
"emm saya....."
ah sudahlah jawab saja jujur dari oada bohong nanti ditanya yang lain gimana mo jawab gumamku panik
"saya tak mengingat kejadiannya pak tapi benar kok pak saya sekelompok dengan ornag yang bapak sebutkan tadi tapi saya lupa kapan saya pergi dengan mereka" balasku santai diselingi rasa takut dikira bohong
"ah baik kalau kamu tak mengingatnya tapi kamu mengakuinya bukan? itu saja sudah syukur"ucapnya lega
"baik saya jelaskan saya mendapatkan bukti bahwa kamu pergi bersama teman mu kecafe taria untuk mengerjakan tugas kelompok" ucapnya sambil mengeluarkan handphone dari tasnya
"silahkan dilihat itu kamu kan" ucapnya berusaha menyakinkan ku sambil menunjuk cewe berambut panjang memakai rok hitam dan sweater putih yang dimaksud aku
"ah maaf pak saya gak ingat" ujarku sambil menggaruk kepala
"ah ayo nak ingatlah kamu petunjuk kami tolong lah, kami jugak sudah mengecek sosmed kalian dan pada tanggal serta hari itu tepat sehari sebelum raka bunuh diri kalian foto bersama dan ini baju yang kamu kenakan sama seperti divideo ini! " tambahnya lagi sambil mengeluarkan sebuah amplop berisi foto foto kami
"silahkan dilihat dan diingat,dan lagi saya sudah bertanya dengan mama raka dan mama kamu dan mereka memeberikan jawaban yang sama yaitu kalian memang izin keluar bersama dengan alasan kerja kelompok" tambahnya lagi
"akh tunggu" tiba tiba kepalaku terasa ingin pecah sangat sulit mengingatnya dan dada ku sakit serta sesak nafas,tanpa sadar tiba tiba tubuhku
brukk...