"lucy ayo main bareng hehe" ucap seorang anak remaja menarik tangan ku untuk mengajak ku berlari
"uwah" aku pun terkesima dengan pemandangannya
"lucy! ayo lari lagi jangan berhenti kita kesana yuk disana cantik!" tunjuk jari gadis manis itu kedepan lalu mengajakku berlari lagi dengan senyuman tulusnya
lalu tiba tiba aku sudah ada ditempat yang berbeda
semua hal yang tak pernah ku lihat semua lewat lalu datang dan membuat ku pusing
"akh..... l u c y...uhuk...uhuk... mengapa kau begitu kau kan gadis baik tapi mengapa membunuh ku! lucy benzeth!!!"
tiba tiba saja yang kulihat tadi itu gadis remaja yang manis lalu berubah terkapar dihadapan ku bersimbah darah yang awalnya berbicara lembut,sekarang berteriak penuh amarah serta tangannya berusaha meraih ke wajahku lalu aku melihat tubuhnya dengan keadaan pedang tertanam dibagian perutnya dan aku disitu hanya bisa menangis
hah..... hah..... hah...huaaa!!! nafasku tak beraturan aku berteriak setelah tubuhku terkejut disertai keringat sekujur tubuh yang terus mencucur dan lagi ternyata aku berada di uks serta dikelilingin teman teman.
"eh rein lu gak papa? tiba tiba bangun teriak apa lu mimpi buruk? " tanya lastry khawatir menghadapku
setelah dipikir pikir aku sudah mengalami mimpi itu berulang kali tapi baru baru ini setelah raka tiada
"kalian ngapain disini? gw kenapa disini?" aku berbicara dengan kebingungan setelah melihat tubuh ku diuks
"tadi lo lagi diintrogasi terus tiba tiba pingsan kami dikelas sebelah kaget dengernya untung pak polisi itu langsung angkat lo dan panggil kami dikelas" sahut diva
"oh begitu" balasku
tapi kenapa gw gak ingat? padahal baru beberapa menit kok gw gak bisa ngingat? gumamku heran
"lo gak ingat rein? " tanya lastry serius menghadapku
"enggak gw gak inget" jawab ku sambil geleng geleng kepala
lalu karena bu sri khawatir dia bertanya dengan ibu yang menjaga uks yaitu bu ayu
"bu ayu ini gak papa kalau dia lupa gitu separah itu kah? " tanya bu sri heran
"oh ini mungkin saja dia kecapeaan dan tak bisa mengingatnya nanti dia akan pulih karena hanya pingsan saja bukan terbentur sesuatu yang membuat dia amnesia" jelas bu ayu menenangkan bu sri
"hei kau gak lupa nama mu kan? " tanya lastry
"gak lah,nama gw kan reina kenapa gw hsrus lupa? " jawab ku santai
"oh syukurlah ini kartu nama pak polisi tadi dia berharap habis kejadian ini lo bisa mengingat kejadian tersebut serta dia tadi minta maaf karena terlalu memaksa" ucap lastry sambil menyodorkan kartu nama
"oh iya makasih ya" ucapku sambil tersenyum kepadanya
"sudah sudah,sesi tanya jawabnya cepat yang tak berkepentingan pergi kembali kekelas" ucap bu sri tegas menghadap kami
"tapi buk reina kan harus istirahat,saya aja ya buk yang izin buat jaga reina boleh ya buk boleh ya pliss" sahut lastry tersenyum mengharap
"tidak tidak, biarkan reina disini dengan bu ayu hingga dia membaik dan kembali ke kelas sendiri,kalau ada kalian namanya cewe apalagi kalau dah ketemu teman sefrekuensi gak mungkin kalau gak berisik kasian reina nanti" cetus bu sri
"ah iya deh buk" ucap lastry kecewa
"iya cepat kalian semua kembali kekelas sana, introgasi dengan pak polisi masih berjalan! " ucap bu sri tegas menyuruh keluar
"rein kami duluan ya,cepat sembuh ya" ujar diva
"iya rein sorry gak bisa jaga" tambah lastry
"iya gak papa makasih loh ya " ucapku sambil tersenyum kepadanya
"kami duluan ya, bye!! " teriak diva lalu berlari pergi keluar bersama yang lain
"cepat sembuh rein!!!" teriak lastry dilorong
heheheh lucu banget mereka gumamku tertawa kecil
"baik, sekarang sudah lumayan baik?" tanya bu ayu mendatangi ku
"iya buk sudah lumayan" ucapku sambil berusaha duduk diatas tempat tidurku
"ah syukurlah, kamu punya riwayat penyakit? " tanya bu ayu duduk di ujung tempat tidurku
"tidak ada buk" ucapku jujur, karena aku rasa aku tak punya riwayat penyakit
"oh baguslah tapi kamu serius kan? " tanyanya serius sambil mendekatkan wajahnya
"serius buk setau saya saya gak punya riwayat penyakit" balasku menyakinkanya
"baiklah,sekarang istirahatlah jika merasa baikan kamu boleh keluar" ucap bu ayu sambil beranjak meninggalkan tempat yang ia duduki tadi dan membenarkan tirai
kenapa nanya ya? aku rasa ada yang aneh tapi setauku aku tak punya penyakit gumamku sambil menarik selimut dan baring diatas kasur
tok....tok.... tok... bunyi ketukan pintu yang awalnya pelan menjadi keras terdnegar jelas dari luar
"iya iya sabar" sahut bu ayu dari tempat duduknya
"maaf buk ini devan badannya panas buk tadi dikelas dia tidur pas dipegang dahinya ternyata panas lalu devan disuruh ke uks buk" jelas bagas ngos ngosan
"eh langsung baringkan devan di samping lastry" tambah bu ayu buru buru menyiapkan tempat untuk devan
aku dari dalam yang tadinya tidur akhirnya terbangun karena suara ketokan pintu dan lagi mereka membicarakan dengan jelas akhirnya aku penasaran dan menggeser tirai untuk melihat keadaan luar,aku melihat bu ayu sibuk kesana kemari karena diuks maksimal setiap hari hanya 1 pasien tapi kali ini 2 jadi dia sangat sibuk, gumamku mengamati keadaan.
Setelah semuanya tenang bagas jugak sudah kembali kekelas dan bu ayu sudah kembali mengurus pekerjaannya tersisa pasian baru disamping ku kalau gak salah katanya sidevan jadi aku tak percaya,dia rajin berolahraga sampai badannya terbentuk jado tak mungkin dia sakit
srek..... bunyi geseran tirai aku melihatnya terbaring lemah disitu entah la memang sengaja tapi aku srnang akhirnya azab datang padanya saat masih menatap tiba tiba
baaa... matanya terbuka melihatku dan membuatku terkejut
"uwahhhhh!!!" teriak ku kaget hingga berpindah tempat duduk
"HAHAHAHHA gitu aja kaget" ucapnya tertawa setelah mengagetkan ku
"ya kaget la muka lo jelek banget" cetusku
"boong amat lu muka gw tampan gini bilang aja lo kaget tadikan" tambahnya santai dan bangga
"beda cerita ama yang tadi muka lo jelek banget! " ucapku ngotot padanya
"hayelah" balasnya kesal
"lo sakit apa sampe kesini? " tanya ku serius
"tumben lo nanya" jawabnya senang
"ya jawab aja cepet"
"itu gw sakit rindu" balasnya tersenyum
"sakit rindu apaan? " tanyaku
"gw rindu gak lihat muka lo dikelas jadi gw pura pura sakit buat ke uks" ucapnya bisik bisik terhadapku sambil ketawa pula
"elah boong lu,lu ada sakit kan? " tanya ku penasaran
"serius deh gw gak boong" jawabnya sambil tertawa kecil
"hayelah tu" ucapku kesal
"lo masih sukak raka? " tanyanya lagi
"enggak gw gak pernah sukak" jawabku
"boong, semua kelas udah tau lu sukak raka,raka kan udah mati ngapain masih suka? "
"ya dia mati gara gara lo" cetusku
"HAHAHHAHAHAHAHAHA" ucapnya sambil tertawa terbahak bahak
"aduhhh, ada ada aja" ucapnya mengusap air mata
"ya bener lo kan! mending lo jujur aja deh gw dah tau jugak kemaren lo gak disuruh pulang lo disuruh tunggu kami semua selesai" balas ku
"hei gini loh ya bapak gw tu polisi dan pas banget dia disekolah kemaren dan lagi gw disuruh nunggu tu karena mau pulang bareng paham?" balasnya lagi
"ah masa gw gak percaya" ucapku tak percaya
"aneh lu ngapain gw boong ampe bawa bawa polisi datengin polisi kemaren noh masih belum balik dia, tanyain sono" ucapnya nyolot
"yayaya" balasku kesal aku tak percaya kalau itu bukan dirinya,tapi bisa saja kan kalau sebenarnya memang dia dan dia bersekongkol dengan papanya,dan lagi papanya seorang polisi gumamku sambil membalikan badan dan memakai selimut
"rein,rein,rien lo sakit apa? sampe masuk uks" panggil devan
"hah? gw tadi pingsan" tambah ku sambil membalikkan badan kehadapannya
"ealah pingsan mulu, lo gak makan ya? ga usah mikirin raka mulu kan ada gw disini" ucapnya tersenyum
"ogah, gw mending ama raka dari pada ama lo" ucapku membalikkan badan kearah yang berlawanan
tep...tep..... tep...bunyi sepatu seseorang menuju kesini
"haduh kalian ini lagi sakit malah berantem dari tadi loh ibuk dengerin" ucap bu ayu sambil mendatangi kami
"hehe iya buk si devan yang berisik nanya mulu" sahutku kesal
"haduh nak devan kalau kamu suka reina ya bilang aja jangan gitu kelihatan banget,dan lagi reina kapan peka tuh,lucunya kalian" ujar bu ayu gemas terhadap kami
"kelihatan kali ya buk? ah baiklah karena sudah begini jadi..."
"Reina gw suka lo, lo mau jadi pacar gw?" ucapnya spontan tanpa tau apa itu malu, didepan guru lagi!!!!